Halaman

Kamis, 14 Juni 2012

REKTRUKTURISASI KEUANGAN





Perusahaan yang kondisi kefuangannya kurang baik pada umumnya disdakan reorganisasi atau restrukturisasi. Terdapat beberapa istilah restrukturisasi, antara lain adalah :

1. Restrukturisasi Yuridis : perubahan bentuk badan usaha, yaitu dari perusahaan perseorangan menjadi perseeroan terbatas; atau dari BUMN menjadi swasta.
2. Restrukturisasi Intern : perubahan struktur organisasi, misalnya dari banyak divisi menjadi sedikit divisi, tujuannya penghamatan biaya organisasi. Makin banyak divisi, makin  tinggi biayanya.
3. Restrukturisasi Keuangan : perubahan struktur odal dan struktur harta karena perusahaan dalam kondisi senderung bangkrut atau cederung keuangannya tidak sehat.

A. Kondisi Keuangan

Rektrukturisasi keuangan dilakukan oleh perusahaan karena :
(1)     mengalami kesulitan liquiditas, dan
(2)     menderita kerugian yang membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.


Kesulitan liquiditas disebabkan karena :
(2)     perusahaan mengalami kerugian
(3)     manajer keuangan kurang tepat mengalokasikan dana.

Kerugian disebabkan karena:
(1)     kurang mengelola pasar sehingga kalah dalam persaingan,
(2)     manajemen kurang mampu mengelola biaya sehingga biaya operasi tidak efisien
(3)     manajer produksi kurang mampu mengelola proses produksi sehingga kualitas produk rendah.

Pada umumnya perusahaan dalam kondisi bahaya dan perlu direstrukturisasi jika besar kerugiannya kira” 50% dari modal sendiri. Kegiatan itu harus diatasi dengan mengadakan penataan kembali harta dan sumber pembiayaan. Untuk memudahkan pemahaman tentang restrukturisasi keuangan dibawah ini disajikan ilustrasi kkondisi perusahaan keuangan dibawah ini disajikan ilustrasi kondisi perusahaan yang dalam keadaan bahaya.


B. Ilustrasi Restrukturisasi Keuangan PT ABD

Perusahaan mengalami akumulasi kerugian sebesar 50% dari modal sendiri. Likuiditas perusahaan mulai terganggu, buruh mulai terlambat menerima upah setiap akhir minggu dan karyawan terlambat menerima gaji. Keadaan yang demikian mengakibatkan keresahan di dalam perusahaan. Di luar perusahaan, pemasok mengeluh karena tagihannya sulit dicairkan dan cicilan utang dan bunga bank terlambat dibayar. Keadaan yang demikian pemilik dan manajemen puncak mengadakan restrukturisasi keuangan agar perusahaan sehat kembali. Data keuangan perusahaan adalah sebagai berikut :

Tabel Neraca PT ABD Sebelum Restrukturisasi
Keterangan
(Rp)
Keterangan
(Rp)
Kas
1.500
Hutang
2.500
Piutang
1.000
Modal
5.000
Persediaan
500
Laba ditahan
(2.500)
Aktiva tetap
2.000


Jumlah
5.000
Jumlah
5.000

Kerugian Rp 2.500 itu adalah berdasarkan nilai buku (nilai akuntansi) belum tentu menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Agar perusahaan sehat kembali, maka diadakan restrukturisasi keuangan, sebelumnya harus diadakan penilaian kembali atas harta sebagai berikut :
a.       Piutang dinilai                      Rp     700
b.       Persediaan dinilai                               Rp     300
c.        Aktiva tetap dinilai               Rp  1.500
Setelah diadakan penilaian atas harta, maka kerugian perusahaan bertambah yaitu menjadi Rp 3.500 yaitu dari penurunan harta Rp 1.000 ditambah akumulasi kerugian Rp 2.500. Berikut ini disajikan neraca setelah diadakan revaluasi harta.

Tabel Neraca PT ABD Sebelum Re-Evaluasi
Keterangan
(Rp)
Keterangan
(Rp)
Kas
1.500
Hutang
2.500
Piutang
700
Modal
5.000
Persediaan
300
Laba ditahan
(3.500)
Aktiva tetap
1.500


Jumlah
4.000
Jumlah
4.000


Untuk menyehatkan keuangan perusahaan maka manajemen memutuskan :
a.       Seluruh kerugian menjadi beban pemegang saham (ditanggung pemegang saham).
b.       Dibentuk cadangan perluasan 20%.

Setelah manajemen memutuskan kebijakan keuangan, maka dapat dihitung modal baru sebagai berikut :
X                     =              Rp 5.000 – Rp 3.500 – 0,20X
1,20X             =              Rp 1.500
X                     =              Rp 1.250 (modal baru)
Cadangan     =              0,20 (Rp 1.250) = Rp 250
Neraca atau laporan posisi keuangan perusahaan sesudah restrukturisasi dapat disajikan berikut ini :

Tabel Neraca PT ABD Sesudah Restrukturisasi
Keterangan
(Rp)
Keterangan
(Rp)
Kas
1.500
Hutang
2.500
Piutang
700
Modal
1.250
Persediaan
300
Cadangan
250
Aktiva tetap
1.500


Jumlah
4.000
Jumlah
4.000

Keterangan :
a.       Modal saham berkurang (Rp 5.000 – Rp 1.250) = Rp 3.750
b.       Berkurangnya modal saham sebesar Rp 3.750 itu digunakan untuk :
§  Menutup kerugian                                               Rp  3.500
§  Membentuk cadangan                                       Rp     250


Setelah restrukturisasi, perusahaan dapat sehat kembali, jika diikuti :
a.       Kesadaran seluruh karyawan untuk meningkatkan pendapatan dan menghemat biaya.
b.       Kesadaran manajer dalam menetapkan visi yang jelas dan misi yang bertanggung jawab. Visi yang jelas yakni perusahaan ingin menjadi apa, artinya ingin menjadi pemimpin harga, atau ingin menjadi yang terbesar, atau ingin produknya berkualitas paling unggul. Sedangkan misi yang bertanggung jawab yakni seluruh karyawan dan manajemen harus mampu mencipta laba secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan mendistribusikannya secara adil kepada pemilik perusahaan, manajemen dan karyawan.
c.        Perusahaan harus peka kepada setiap perubahan lingkungan eksternal dan internal.
d.       Karyawan harus loyal, bekerja aktif, efisien dan produktif, sehingga mampu menghasilkan laba dan tumbuh sepanjang waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar