Penganggaran modal atau capital budgeting
ialah rencana kerja keuangan jangka panjang pada suatu proyek
investasi. Misalnya penganggaran modal (investasi) pembelian kapal,
mendirikan pabrik baru, mendirikan perusahaan baru, dan lain-lain.
Karena waktunya panjang, maka risikonya tinggi. Oleh sebab itu, para
perencana investasi jangka panjang harus mampu memprediksi pendapatan
dan biaya di masa depan.
Kerangka Berpikir Penganggaran Modal
Para perencana penganggaran modal harus memprediksi lima aspek, yaitu :
1) Pangsa pasar
2) Nilai investasi dan sumber pembiayaan
3) Biaya modal rata-rata tertimbang
4) Arus kas masuk bersih (net cash inflow)
5) Kelayakan proyek investasi
Pangsa Pasar
Pangsa
pasar yang akan dikuasai, ini berkaitan dengan ramalan pendapatan di
masa yang akan datang yang penuh ketidakpastian. Artinya berisiko besar
karena ketidakpastian tersebut. Para perencana harus yakin bahwa di masa
mendatang pendapatan dapat diperkirakan mendekati kenyataan. Meramal
kondisi pasar adalah sulit sekali, karena pasar ditentukan oleh situasi
bisnis, situasi ekonomi dan situasi politik.
Jika
kondisi politik buruk, berdampak kondisi ekonomi buruk, dan akibatnya
kondisi bisnis buruk dan sebaliknya. Bidang pasar ini harus dianalisis
oleh beberapa ahli politik, ahli ekonomi dan ahli bisnis. Di samping
itu, kondisi pasar juga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Kondisi yang demikian itu di luar kontrol manajemen
perusahaan. Para ahli perencana investasi hanya bisa meramal berdasar
data internal dan eksternal yang tersedia.
Nilai Investasi dan Sumber Pembiayaan
Jika
pangsa pasar yakin bisa diketahui dan bisa dikuasai, maka selanjutnya
merencanakan investasi jangka panjang dalam bentuk unit bisnis atau
penggantian peralatan, atau produk baru, yang dinyatakan dalam bentuk
satuan uang, misalnya Rupiah atau Dollar (Rp 1.000 atau Rp 1.000 juga
atau Rp 1.000 milyar). Setelah nilai investasi ditetapkan kemudian
disusun sumber pembiayaan, dari modal sendiri atau dari utang.
Menghitung Biaya Modal
Setiap
modal menanggung biaya. Modal sendiri biayanya adalah hasil yang
diharapkan oleh pemilik, sedangkan modal dari utang biayanya adalah
bunga. Kedua biaya tersebut harus dihitung yang lazim disebut biaya
rata-rata tertimbang, yang akan menjadi tingkat diskon (discount rate) terhadap arus kas masuk bersih investasi (net cash inflow). Formula net cash inflow yaitu :
1) EBDIT (1 – T) + T. Dep
2) EBIT (1 – T) + Dep
3) EAT + Dep + Interest (1 – T)
Di mana :
EBDIT : Earning Before Depreciation, Interest and Tax (laba sebelum penyusutan, bunga dan pajak)
T : Tax, pajak perseroan (badan usaha)
Dep : Depreciation (penyusutan) dari harta tetap
EBIT : Earning Before Interest and Tax (laba sebelum bunga dan pajak)
EAT : Earning After Tax (laba bersih setelah pajak)
Interest : Bunga pinjaman, jika investasi menggunakan utang
Kelayakan Proyek Investasi
Setelah arus kas masuk bersih diketahui kemudian dihitung layak atau tidaknya proyek investasi, dengan cara :
a. Nilai Tunai Bersih (Net Present Value atau NPV)
Membandingkan
nilai tunai arus kas masuk bersih dengan nilai tunai pengeluaran modal
untuk investasi. Jika NPV positif, proyek layak, artinya bisa
dilaksanakan.
b. Tingkat Hasil Internal (Internal Rate of Return atau IRR)
Mencari discount rate
yang dapat menyamakan besarnya nilai tunai arus kas bersih proyek
dengan nilai tunai pengeluaran untuk investasi. Jika IRR lebih besar
daripada biaya modal rata-rata tertimbang, maka proyek layak.
c. Indek Profitabilitas (Profitability Index atau PI)
Membagi
jumlah nilai tunai arus kas bersih proyek dengan nilai tunai
pengeluaran modal untuk investasi. Jika indeknya di atas satu, proyek
layak.
d. Tingkat Hasil Akuntansi (Accounting Rate of Return atau ARR)
Membagi
rata-rata laba bersih dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk
investasi. Jika besarnya ARR lebih besar daripada biaya modal, maka
proyek layak.
e. Lamanya Kembali Modal (Payback Periode atau PP)
Lamanya
kembali modal, yaitu nilai investasi sama dengan nilai tunai arus kas
masuk bersih dalam beberapa tahun. Pada umumnya perencana investasi
menentukan payback periode dalam tahun tertentu, misalnya 4 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar