Kas merupakan awal dari investasi dan operasi dari suatu perusahaan. Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening koran di bank (bank deposits).
Perusahaan atau perseorangan menyimpan uang tunai (kas) untuk motif
transaksi, motif pencegahan, dan motif spekulatif. Suatu perusahaan
harus memiliki uang kas yang cukup dengan alasan untuk : (1) memperoleh
potongan harga pada saat membeli bahan baku atau peralatan, (2) menjaga
rasio cair (acid test ratio) agar tetap memperoleh kepercayaan
dari kreditur (3) menangkap peluang bisnis sewaktu-waktu (4)
mengantisipasi keadaan darurat seperti pemogokan, persaingan, dan
sebagainya.
Suatu perusahaan
harus memiliki anggaran kas untuk menjaga posisi likuiditas dan untuk
mengetahui defisit atau surplus kas. Anggaran kas ialah estimasi posisi
kas periode tertentu dimasa mendatang tentang penerimaan kas dan tentang
pengeluaran kas. Penerimaan kas itu pada umumnya dari modal pemilik,
utang, penjualan tunai, penerimaan piutang, penjualan aktiva tetap, dan
lain-lain. Sedangkan pengeluaran kas itu pada umumnya untuk pembelian
aktiva tetap, pembelian bahan baku, pembayaran upah tenaga kerja
langsung, pembayaran biaya tidak langsung pabrik, pembayaran biaya
pemasaran, pembayaran biaya umum, dan administrasi, pembayaran bunga,
pembayaran deviden, pembayaran jasa produksi, pembayaran premi asuransi,
pembayaran pajak, dan pengeluaran lain-lain.
Perusahaan yang memiliki kelebihan kas dapat dibelikan surat-surat berharga(efek atau marketable securities atau temporary investment)
yaitu obligasi, saham biasa,dan saham preferen. Pemberian efek
dilakukan untuk tujuan menjaga likuiditas (karena hakikatnya efek
tersebut adalah uang tunai, artinya mudah dijual di pasar bursa) dan
untuk tujuan investasi sementara untuk memperoleh keuntungan atas dasar
pembedaan harga jual dan harga beli. Investasi pada efek yang jangka
panjang yang semata-mata bertujuan untuk memperoleh keuntungan disebut “permanent investment” atau “investment” yang dikelompokkan dalam harga tetap.
Dalam usaha
meluaskan pasar, pada umumnya perusahaan menjual hasil produksinya
secara kredit yang melahirkan piutang. Kemudian diadakan penagihan untuk
kembali menjadi uang tunai. Siklus kas perusahaan adalah :
Kas persediaan piutang kas
Pengeluaran kas
untuk persediaan itu meliputi persediaan bahan baku, persediaan barang
dalam proses, dan persediaan barang jadi. Makin tinggi ketiga nilai
persediaan berarti makin besar kas tertanam kepadanya. Besarnya
investasi dalam piutang ditentukan oleh : (1) voleme penjualan kredit,
(2) syarat pembayaran kredit, (3) ketentuaan tentang pembatasan kredit,
(4) kebijakan pengumpulan piutang, (5) kebiasaan dan karakter pelanggan.
Pertimbangan pemberian kredit didasarkan pada : (1) character, yaitu karakter para manajemen, (2) cavacity yitu kemampuan atau kesanggupan membayar, (3) capital, yaitu kondisi posisi keuangan, (4) collateral yaitu besarnya harta pelanggan, dan (5) condition, yaitu kondisi ekonomi, sosial, politik, dan bisnis.
Pemberian kredit
kepada pelanggan ditentukan oleh hasil penelitian dan analisis kondisi
likuiditas, rentabilitas, dan soliditas pelanggan (soliditas moral,
komersial, finansial). Ketiga unsur tersebut yang terpenting adalah
unsur soliditas atau kepercayaan. Untuk menjaga kepercayaan dari luar
dan dari dalam perusahaan, manajer keuangan harus membuat anggaran kas.
A. ALIRAN KAS
Kas
suatu perusahaan harus dikelola dengan baik. Sebab, ia merupakan
jantung yang menggerakkan semua kegiatan, khususnya kegiatan operasi
rutin. Suatu perusahaan yang kekurangan kas akan kehilangan kepercayaan
dari luar dan dari dalam perusahaan. Pihak luar akan tidak percaya bila
tagihannya tidak dibayar tepat waktu, dan pihak dalam terutama buruh
akan tidak percaya bila upahnya tidak dibayar tepat waktu.
Jika
perusahaan kehilangan kepercayaan dari buruhnya dan pemasoknya
(krediturnya) perusahaan tersebut lambat laun akan bangkrut. Buruh mulai
tidak loyal dan tidak produktif; pemasok dan kreditur mulai tidak
mengadakan transaksi bisnis dengan baik. Akibatnya, produk berkualitas
renadh dan sulit masuk pasar. Kebangkrutan menunggunya. Oleh sebab itu,
kas harus dikelola dengan baik, jujur, hati-hati, dan profesional.
B. KEUNTUNGAN MEMILIKI KAS YANG CUKUP
Perusahaan
yang memilki kas yang cukup adalah perusahaan yang memilki reputasi
bisnis yang baik, karena semua transaksi dan utang-utangnya dapat
dibayar tepat pada waktunya. Disamping itu, perusahaantersebut dapat
memperoleh keuntungan dari pembelian bahan baku atau barang dagangannya
karena dapat melakukan pembelian tunai dengan memperoleh diskon. Misal,
term of trade 2/10, net 30, jika debitur membayar dalam waktu 30 hari,
maka ia tidak memperoleh diskon, dan jika debitur membayar 10 hari dari
tanggal pembelian, maka ia akan memperoleh diskon 2%. Berdasar data itu
dapat dihitung besarnya biaya modal jika perusahaan tidak mengambil
diskon adalah sebagai berikut :
Biaya = Persen diskon x 365
100 dikurangi persen diskon perluasan terakhir dikurangi persen diskon
Biaya = 2 x 365
100 dikurangi 2 30 dikurangi 10
= 0,0204 x 18,25
= 0,3723
= 37,23%
Itu
menunjukkan bahwa sesungguhnya besarnya bunga tahunan sebesar 37%. Jika
perusahaan tidak mengambil potongan tunai atau cash discount, ia ia
kehilangan ia menanggung bunga 37,23% per tahun. Manajemen keuangan yang
profesional dapat dipastikan ia akan mengambil potongan tunai. Jika
kasnya tidak cukup, ia dapat mengambil kredit dari bank untuk membeli
tunai. Jika besarnya bunga kredit dibawah 37,23%, ia akan mengambil
kredit, dan jika besarnya bunga kredit diatas 37,23%, ia bersedia
kehilangan potongan tunai, artinya ia akan membayar utang dagangnya
dalam waktu 30 hari dari tanggal pembelian.
Misalnya
dalam satu tahun jumlah pembelian Rp 1.000 bunga kredit bank 20% per
tahun. Perusahaan akan mengambil potongan tunai atas pembeliannya, dan
ia akan memperoleh keuntungan walaupun pembeliannya itu dibayar dengan
kredit dari bank. Teknik perhitungannya :
Potongan pembelian 37,23% x Rp 1.000 = Rp 373,20
Pembayaran bunga bank 20% x Rp 1.000 = Rp 200,00
Keuntungan atas pembelian tunai = Rp 173,20
Perusahaan
yang memilki posisi kas kuat, ia memiliki kekuatan tawar tinggi kepada
pemasok; ia dapat tawar menawar besarnya potongan tunai; ia dapat
memilih pemasok yang baik. Disamping itu, ia memiliki reputasi terhormat
karena dapat memenuhi semua kewajibannya tepat waktunya.
C. ANGGARAN KAS
Anggaran
kas adalah perhitungan arus kas masuk dan arus kas keluar dalam periode
yang ditentukan oleh penjualan tunai, piutang, pinjaman, pembelian
bahan, upah buruh, baiaya overhead pabrik, biaya pemasaran, biaya umum
dan adminitrasi, beban bunga dan anggsuran pinjaman, pajak perseroan,
dan pembayaran dividen.
Arus
kas mulai dari sumbernya sampai dengan penggunaannya dapat disajikan
sebagai berikut ini. Transaksi bisnis PT Bandung Indah periode tahun
pertama : modal disetor oleh pemilik (terdiri dari 100 saham) Rp.
5.000, dibayar biaya pendirian perusahaan (diamortisasi lima tahun beban
biaya administrasi) Rp. 2.000, dibeli gedung pabrik dan peralatan Rp.
2.000, dibeli gedung pabrik dan peralatan Rp. 1.650, dibayar tunai Rp.
650, sisanya dibayar oleh BBD sebagai utang, disamping itu dipinjam dari
BBD tunai Rp. 2.000, untuk modal kerja, bunga 20% pertahun, penyusutan
harta tetap itu dengan model sum of year digidt method, umur 10 tahun,
beban penyusutan pada biaya overhead pabrik tanpa nilai sisa ; dibeli
gudang dan peralatan divisi pemasaran Rp. 1.000, penyusutan method
straight line method, umur 10 tahun, beban penyusutan pada marketing
expenses); tanpa nilai sisa ; dibeli gedung dan peralatan divisi umum
dan administrasi Rp. 1.200, penyusutan model straight line method, umur
10 tahun, beban penyusutan pada administrative expenses, tanpa nilai
sisa; dibeli material Rp. 1.400, (dibayar tunai Rp. 400, sisanya utang
dagang), material dipakai dalam proses produksi Rp. 1.300; dibayar tunai
upah buruh (beban proses produksi) Rp. 900; diperhitungkan harga pokok
barang jadi 1.000 unit, nilainya Rp. 3.000; dijual produk jadi 900 unit @
Rp. 8 (diterima tunai Rp. 2.400, sisanya piutang dagang); dibayar
baiaya pemasaran, tunai Rp. 800; dibayar biaya umum dan administrasi,
tunai Rp. 1.000; pada akhir periode dibayar bunga BBD dan pajak
perseroan 30%.rapat umum pemengang saham memutuskan devidennd payout
atio 50%, dan dibayar tunai. Di maan ditemukan bahwa saldo kas minimum
sebesar Rp. 1.000. apabila terjadi kekurangan kas,perusahaan akan
meminjamkan kepda bank BBD. Karena bunga, pajak dan dividen dibayar
tunai,maka terlebih dahulu harus disusun perhitungan laba rugi seperti
disajikan berikut ini.
Pendapatan penjualan 7.200
Harga pokok penjualan 2.700
Laba kotor atas penjualan 4.500
Beban pemasaran 900
Beban umum dan adminitrasi 1.520
Laba operasi ( earning before interest & tax=EBIT) 2.080
Beban bunga ,20% X Rp. Rp.3.000 600
Laba sebelum pakjak (earning before interest & tax=EBIT) 1.480
Beban pajak 30% 444
Laba bersih (earning before interest & tax=EAT) 1.036
Dividend payout ration% (1.036) 518
Laba ditahan ( retained aarning = RE) 518
Tabel Anggaran kas PT. Bandung indah
No
|
Keterangan
|
Penerimaan
|
pengeluaran
|
1
|
Setoran moral pemilik
|
5.000
|
|
2
|
Biaya pendirian perusahaan
|
|
2000
|
3
|
Harta tetap divisi pabrik
|
|
650
|
3
|
Pinjaman dari BBD
|
2.000
|
|
4
|
Harta tetap divisi marketing
|
|
1.000
|
5
|
Harta tetap divisi administrasi
|
|
1.200
|
6
|
Pembelian bahan baku ( material )
|
|
400
|
|
|
|
|
7
|
Dibayar upah tenaga kerja langsung (buruh)
|
|
1.000
|
8
|
Dibayar biaya oveehead pabrik
|
|
900
|
10
|
Penjualan tunai
|
2400
|
|
12
|
Dibayar biaya pemasaran
|
|
800
|
13
|
Dibayar biaya administrasi
|
|
1.000
|
14
|
Dibayar bunga pinjaman 20% XRp.3.000
|
|
600
|
15
|
Dibayar pajak perseroan
|
|
444
|
16
|
Dibayar dividen 50% X Rp.1
|
|
518
|
17
|
Pinjam ke BBD untuk menutup kekurangan kas
|
2.112
|
|
18 Saldo kas minuman
|
|
1.000
|
|
Jumlah
|
11.512
|
11.512
|
D. Anggaran Kas Bulanan
Perusahaan
merencanakan membuat anggaran kas selama empat bulan yaitu
januari,februari,maret dan april.saldo kas minimum ditentukan besarnya
Rp.1000. jika terjadi kekurangan kas harus segera meminjam bank untuk
mencukupinya; bungan bank perbulan 1.5 % saldo kas awal januari
Rp.1.100. data yang tersedia pada tabel 10.2.
Keterangan
|
Jan
|
Feb
|
Maret
|
April
|
Penerimaan :
|
|
|
|
|
Penjualan tunai
|
2.000
|
2.500
|
3.000
|
4.000
|
Penerimaan piutang
|
2.000
|
35.00
|
3.500
|
1.000
|
Lain-lain
|
600
|
800
|
300
|
400
|
Pengeluaran :
|
||||
Pembelian tunai bahan baku
|
2.000
|
2.200
|
1.800
|
1.000
|
Upah buruh
|
1.000
|
1.800
|
1.200
|
1.000
|
Biaya overhead pabrik
|
600
|
700
|
800
|
800
|
Biaya pemasaran
|
1.400
|
1.300
|
1.000
|
1.000
|
Biaya umum dan administrasi
|
700
|
725
|
750
|
725
|
Bunga hutang jangka panjang
|
300
|
275
|
250
|
275
|
Pajak perseroan
|
160
|
18
|
46
|
74
|
|
|
|
|
|
Barang dagangan
|
4.270
|
4.830
|
4.060
|
3.290
|
Biaya operasional
|
1.450
|
2.050
|
1.650
|
1.450
|
Pembelian gedung kantor
|
300
|
0
|
0
|
0
|
Angsuran hutang jangka panjang
|
100
|
100
|
100
|
100
|
Bunga hutang jangka panjang
|
40
|
38
|
36
|
34
|
Berdasarkan data di atas dapat disusun anggaran kas mulai bulan januari sampai dengan april sebagai berikut :
Tabel Anggaran Kas ( Januari s/d April)
Keterangan
|
Jan
|
Feb
|
Maret
|
April
|
Saldo awal
|
1.100
|
1.017
|
1.072
|
1.099
|
penerimaan
|
4.600
|
6.800
|
6.800
|
5.400
|
Total kas tersedia
|
5.700
|
7.817
|
7.872
|
6.499
|
|
|
|
|
|
Total pengeluaran
|
6.160
|
7.018
|
5.846
|
4.874
|
Saldo kas minimum
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
Kebutuhan kas
|
7.160
|
8.018
|
6.846
|
5.874
|
Lebih ( kurang )
|
(1.460)
|
(201)
|
1.026
|
625
|
|
|
|
|
|
Utang
|
1.500
|
300
|
|
|
Pembayaran utang jk.pdk
|
0
|
0
|
900
|
600
|
Bungan 18% tahun
|
23
|
27
|
27
|
14
|
Saaldo akhir kas
|
1.017
|
1.072
|
1.099
|
1.011
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar