Idealnya,
tanggungjawab dari pengendalian risiko seharusnya dilakukan oleh mereka
yang benar-benar mengerti. Tanggung jawab tersebut harus disetujui
lebih awal. Pelaksanaan pengendalian risiko yang baik membutuhkan sistem
manajemen yang efektif, pembagian tanggungjawab yang jelas dan
kemampuan individu yang handal.
Pemantauan Dan Telaah Ulang
Pemantauan
selama pengendalian risiko berlangsung perlu dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan yang bisa terjadi. Perubahan-perubahan tersebut
kemudian perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya dilakukan
perbaikan-perbaikan. Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu
untuk dilakukan untuk menjamin terlaksananya seluruh proses manajemen
risiko dengan optimal.
Komunikasi Dan Konsultasi
Komunikasi
dan konsultasi merupakan pertimbangan penting pada setiap langkah atau
tahapan dalam proses manejemen risiko. Sangat penting untuk
mengembangkan rencana komunikasi, baik kepada kontributor internal
maupun eksternal sejak tahapan awal proses manajemen risiko.
Komunikasi
dan konsultasi termasuk didalamnya dialog dua arah diantara pihak yang
berperan didalam proses manajemen risiko dengan fokus terhadap
perkembangan kegiatan.
Komunikasi internal dan eksternal yang efektif penting untuk meyakinkan pihak manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.
Persepsi
risiko dapat bervariasi karena adanya perbedaan dalam asumsi dan
konsep, isu-isu, dan fokus perhatian kontributor dalam hal hubungan
risiko dan isu yang dibicarakan. Kontributor membuat keputusan tentang
risiko yang dapat diterima berdasarkan pada persepsi mereka terhadap
risiko. Karena kontributor sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan
maka sangat penting bagaimana persepsi mereka tentang risiko sama
halnya dengan persepsi keuntungan-keuntungan yang bisa didapat dengan
pelaksanaan manajemen risiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar