Evaluasi Risiko
Evaluasi
Risiko adalah membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung pada
tahapan analisis risiko dengan kriteria standar yang digunakan.
Hasil Evaluasi risiko diantaranya adalah:
a. Gambaran tentang seberapa penting risiko yang ada.
b. Gambaran tentang prioritas risiko yang perlu ditanggulangi.
c. Gambaran tentang kerugian yang mungkin terjadi baik dalam parameter biaya ataupun parameter lainnya.
d. Masukan informasi untuk pertimbangan tahapan pengendalian.
Pengendalian Risiko
Pengendalian
risiko meliputi identifikasi alternatif-alternatif pengendalian
risiko, analisis pilihan-pilihan yang ada, rencana pengendalian dan
pelaksanaan pengendalian.
1. Identifikasi Alternatif-Alternatif Pengendalian Risiko
Gambar
4.2 menjelaskan proses pengendalian risiko. Alternatif-alternatif
pengendalian yang dapat dilakukan dapat dilihat di bawah ini:
a. Penghindaran risiko
Beberapa pertimbangan penghindaran risiko :
1.
Keputusan untuk menghindari atau menolak risiko sebaiknya memperhatikan
informasi yang tersedia dan biaya pengendalian risiko.
2. Kemungkinan kegagalan pengendalian risiko.
3. Kemampuan sumber daya yang ada tidak memadai untuk pengendalian.
4. Penghindaran risiko lebih menguntungkan dibandingkan dengan pengendalian risiko yang dilakukan sendiri.
5. Alokasi sumber daya tidak terganggu.
b. Mengurangi probabilitas
c. Mengurangi konsekuensi
d. Transfer risiko
Alternatif
transfer risiko ini, dilakukan setelah dihitung keuntungan dan
kerugiannya. Transfer risiko ini bisa berupa pengalihan risiko kepada
pihak kontraktor. Oleh karena itu didalam perjanjian kontrak dengan
pihak kontraktor harus jelas tercantum ruang lingkup pekerjaan dan juga
risiko yang akan ditransfer. Selain itu konsekuensi yang mungkin terjadi
dapat juga di transfer risikonya dengan pihak asuransi.
2. Penilaian Alternatif-Alternatif Pengendalian Risiko
Pilihan
sebaiknya dinilai atas dasar/ besarnya pengurangan risiko dan besarnya
tambahan keuntungan atau kesempatan yang ada. Seleksi dari alternatif
yang paling tepat meliputi keseimbangan biaya pelaksanaan terhadap
keuntungan.
Walaupun pertimbangan biaya menjadi faktor
penting dalam penentuan alternatif pengendalian risiko, tetapi faktor
waktu dan keberlangsungan operasi tetap menjadi pertimbangan utama.
Seringkali perusahaan bisa mendapatkan manfaat besar dari pilihan
kombinasi alternatif-alternatif pengendalian yang tersedia. Oleh karena
itu sebenarnya tidak pernah terjadi penggunaan alternatif tunggal dalam
proses pengendalian risiko.
3. Rencana Persiapan Pengendalian
Setelah
ditentukan alternatif pengendalian risiko yang paling tepat, langkah
berikutnya adalah menyusun rencana persiapan. Rencana persiapan ini
berkaitan dengan pertanggungjawaban, jadwal waktu, anggaran, ukuran
kinerja, dan tempat.
4. Implementasi Perbaikan Program
Idealnya,
tanggungjawab dari pengendalian risiko seharusnya dilakukan oleh mereka
yang benar-benar mengerti. Tanggung jawab tersebut harus disetujui
lebih awal. Pelaksanaan pengendalian risiko yang baik membutuhkan sistem
manajemen yang efektif, pembagian tanggungjawab yang jelas dan
kemampuan individu yang handal.
Pemantauan Dan Telaah Ulang
Pemantauan
selama pengendalian risiko berlangsung perlu dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan yang bisa terjadi. Perubahan-perubahan tersebut
kemudian perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya dilakukan
perbaikan-perbaikan. Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu
untuk dilakukan untuk menjamin terlaksananya seluruh proses manajemen
risiko dengan optimal.
Komunikasi Dan Konsultasi
Komunikasi
dan konsultasi merupakan pertimbangan penting pada setiap langkah atau
tahapan dalam proses manejemen risiko. Sangat penting untuk
mengembangkan rencana komunikasi, baik kepada kontributor internal
maupun eksternal sejak tahapan awal proses manajemen risiko.
Komunikasi
dan konsultasi termasuk didalamnya dialog dua arah diantara pihak yang
berperan didalam proses manajemen risiko dengan fokus terhadap
perkembangan kegiatan.
Komunikasi internal dan eksternal yang efektif penting untuk meyakinkan pihak manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.
Persepsi
risiko dapat bervariasi karena adanya perbedaan dalam asumsi dan
konsep, isu-isu, dan fokus perhatian kontributor dalam hal hubungan
risiko dan isu yang dibicarakan. Kontributor membuat keputusan tentang
risiko yang dapat diterima berdasarkan pada persepsi mereka terhadap
risiko. Karena kontributor sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan
maka sangat penting bagaimana persepsi mereka tentang risiko sama
halnya dengan persepsi keuntungan-keuntungan yang bisa didapat dengan
pelaksanaan manajemen risiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar