PRINSIP-PRINSIP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
BAB I
ORGANISASI : PARA MANAJER, STRUKTUR,
DAN KEGIATAN-KEGIATANNYA
1.1. Mengapa mempelajari system informasi?
Selain adanya keharusan untuk mempelajari Sistem
Informasi Manajemen (SIM) bisnis berbasis computer, masih ada alas an lebih
lanjut mengapa kita mempelajari SIM, yaitu :
1. Adanya
kenyataan bahwa industri teknologi informasi, yang terdiri atas industri
computer dan industri terkait lainnya, kini merupakan industri komersial paling
bernilai di dunia.
2. adeanya
kenyataan bahwa industri teknologi informasi telah menciptakan banyak
kesempatan kerja bagi para mahasiswa bisnis di berbagai bidang kehidupan.
Sehingga mahasiswa masa kini hanya bersaing lebih sedikit dibandingkan para
lulusan masa sebelumnya, hanya karena lulusan masa lalu kurang menguasai sifat
dan implikasi teknologi computer.
1.2. Lingkungan organisasi
Sesunggunya lingkungan organisasi sangat menentukan jenis
informasi apakah yang harus diberikan oleh suatu system informasi, juga tentang
bentuk yang diinginkan dari suatu informasi serta tentang bagaimana suatu
system informasi seharusnya diorganisasikan.
Lingkungan suatu organisasi adalah
kekuatan-kekuatan ekonomi, budaya, dan pollitikyang mempengaruhi kehidupan
organisasi. Termasuk kedalam kedalam kekuatan tersebut : perubahan suku bunga,
tingkat inflasi, tingkat serapan tenaga kerja, pergeseran demografis, kebiasaan
masyarakat,k hasil pemilihan umum, serta sejumlah faktor yang mempengaruhi
permintaan atas suatu produk, disamping juga berbagai sifat pasar.
Perlu dipahami, bahwa semakin cepat
lingkungan organisasi berubah, maka akan semakin pendek kesempatan bagi suatu
organisasi untuk melakukan penyesuaian sebelum akhirnya organisasi bersangkutan
mengalami kebangkrutan. Beberapa bukti menunjukan bahwa laju perubahan
lingkungan organisasi berlangsung dalam pacu yang semakin cepat ;sehingga
organisasi memerlukan informasi tentang perubahan lingkungannya secara cepat
pula. Tujuannya tentu saja agar lebih mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Informasi-informasi tersebut tentu saja harus dikumpulkan secara
sistematis, dan organisasi bersangkutan juga harus menghasilkan dan menyediakan
informasi yang diperlukan oleh pribadi dan organisasi lain yang berkaitan erat.
Secara umum, semakin rumit dan dinamis perubahan lingkungan suatu organisasi,
maka akan semakin besar pula proposi pencurahan upaya dan sumber daya suatu
organisasi yang harus diberikan pada system informasi yang dimiliki.
1.3. Hierarki dalam struktur organisasi
Hierarki adalah adanya hubungan antara atasan dengan
bawahan didalam suatu organisasi, yang menyebabkan adanya garis komando; yang
artinya hal ini menyebabkan adanya pelapisan atau tingkatan personil di dalam
suatu organisasi. Contoh hierarki sebuah peruasahaan :
1. Direktur
2. Direktur utama
3. Wakil direktur eksekutif
4. wakil presiden rekayasa
5. wakil presiden pemasaran
6. wakil presiden produksi
7. wakil presiden kontrolir
8. wakil presiden dan bendahara
9. wakil presiden didang informasi
10. wakil presiden administrasi
1.4.
Fungsi-fungsi organisasi
Serangkaian
kegiatan yang sangat berkaitan erat satu sama lain secara kolektif disebut fungsi
organisasi. Organisasi memiliki beberapa fungsi utama. Dan mungkin pada
organisasi yang berbeda hal-hal tersebut akan diorganisasi secara berbeda pula.
Masing-masing fungsi biasanya memiliki system informasi yang setengah terpisah.
Arus informasi yang silang-fungsional juga dapat sangat eksentif; misalnya
manajer bagian pembelian harus menerima informasi dari fungsi manufaktur
mengenai jadwal produksi yang akan datang dari masing-masing produk, termasuk
juga tentang jumlah bahan dan komponen yang diperlukan selama kegiatan
produksi. Luasan kearah mana informasi dari satu bidang fungsional akan
dialirkan ke system informasi bidang fungsionallain, baik dengan tingkat
kemudahan yang dengan mana hal ini akan dilaksanakan dianggap sebagai ukuran
drajat.
1.5.
Sifat-sifat Manajer
Para manajer biasanya memiliki sifat-sifat
pribadi yang mempengaruhi sikapnya terhadap system informasi, keperluan
informasi, serta cara bagaimana berinteraksi dengan system.
Para manajer biasanya tidak mengandalkan diri
pada sesuatu yang tidak mereka pahami, sehingga sebagaian manajer tidak
memahami system computer tidak mempercayai system tersebut. Untuk mendorong
pemahaman oleh para manajer, system informasi hendaknya dibuat sesederhana
mungkin. System yang sederhana biasanya kurang menakutkan baik bagi staf maupun
manajer.
Sifat
manajer yang lainnya adalah mudahnya mereka terperangkap tempo kegiatamn
mereka. Sebagaian karena mereka berorientasi pada manusia, sedang sebab yang
lain karena cara pemrioritasan mereka, dan sebab lainnya adalah karena
mereka selalu penuh perhatian atas telepon atau ketukan pintu kamarnya yang
baru saja diterimanya, sehingga manajer biasanya akan menghentikan segala
kegiatan yang sedang dilakukan. Berikut ini ringkasan mengenai sifat seorang
manajer :
Sifat-sifat Manajer
|
Dampaknya pada system informasi
|
1.
manajer tidak akan mengandalkan diri pada system yang
tidak dipahaminya
2.
manajer
berorientasi pada manusia
3. manajer berkepentingan pada penggunaan
waktunya secara efesien
4. manajer melakukan pemerioritasan
dan pemerioritasan ulang
5.
kerja seorang manajer biasanya terpecah
6. manajer tidak menyukai kejutan
7. sebagai pemimpin manajer tidak ingin
terlihat ketindaktahuannya
|
Sistem harus
sesederhana mungkin dan mudah dipahami
Apabila diberikan pilihan,
manajer lebih sering menerimainformasi dari manusia
Menejer kurang
suka berinteraksi dengan system informasi
Manajer memerlukan
informasi atas masalah yang selalu ada.
Ahli analisis
system frutasi karena sedikitnya waktu manajer bagi mereka
System informasi
harus dirancang untuk mencegah munculnya kejutan dengan memberikan informasi
tentang kecendrungan dan peristiwa-peristiwa kunci
Manajer cendrung menghindari semua diskusi berlebihan
tentang system dengan para personil system
|
1.6.
Manajer sebagai bagian system informasi
Cara berpikir
manajer telah digambarkan, yang dalam beberapa hal; mirip dengan system
informasi computer. Pikiran manajer mendapat data dari berbagai sumber,
memproses, dan kemudian menyimpannya sebagai informasi , dan kemudian
mengkomunikasikannya sebagai informasi kepada manajer yang lain; sifat pola
piker manusia yang demikian ini kemudian dibagi oleh system computer. System
computer dan manajer bersema-sama memproses, menyimpan dan mengkomunikasikan
informasi organisasi, dan untuk itu maka manajer dipandang sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari system informasi organisasi.
1.7.
Pemecahan masalah oleh manajer
Untuk memecahkan
suatu masalah manajer biasanya meepergunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. identifikasi masalah dan kesempatan
system informasi (SI) harus dirancang
sebagai peringatan dini , pemberi informasi yang menyajikan indicator sifat
manajemen. SI yang baik akan dapat menandai adanya kesempatan; kisalnya ia
dapat menjelaskan adanya variasi dalam biaya disebabkan oleh berubahnya
prosedur produksi, sehingga akan dapat menuntun kearah ortganisasi kegiatan
produksi yang berbiaya lebih murah.
1. Pencarian informasi
Setelah masalah diidetifikasi, seorang
manajer biasanya harus mencari informasi tambahan yang berguna untuk
menganalisisnya. Sejumlah besar informasi mungkin sudah tersimpan di file
computer, namun demkian informasi tambahan berupa informasi tak
terkomputerisasikan biasnya tetap diperlukan.informasi yang dicari dapat
bersifat factual maupun non-faktual.
1. Memilih alternative
Memilih usulan alternative pemecahanh
masalah termasuk mensitesiskan dan menganalisa data dari berbagai sumber
sehingga diperoleh analisis berbanding biaya /manfaat. Misalnya untuk
perhitungan tingkat pengembalian dan jadwal depresiasi asset lewat program
computer dapat disajikan dalam bentuk formulir perbandingan.
BAB
II
KEBUTUHAN
DAN SUMBER INFORMASI MANAJEMEN
2.1. Kegiatan Manajerial
Perencanaan
Kegiatan perencanaa dimaksudkan untk
menentukan rencana yang memungkinkan organisasi untuk bergerak kearah posisi
tujuan masa depan; dan posisi masa depan tersebut dapat dirumuskan ke dalam
posisi pasar, tingkat pendapatan, ataupun dengan ukuran yang lainnya.
Langkah pertama organisasi adalah
menilai statusnya dimasa kini; dan langkah tersebut merupakan evaluasi sumber
daya yang dimiliki oleh sebuah organisasi serta lingkungan yang dipengaruhi
oleh organisasi. Sumber utama organisasi tentang status organisasi dimasa kini
adalah pada kegiatannya. Salah satu sumber utama adalahinformasi tentang
ringkasan transaksi, termasuk laporan keuangan. Informasi tentang status
lingkungan organisasi mungkin dapat diperoleh secara informal oleh para
manajer, atau mungkin diberikan oleh system informasi formal yang memang
diorganisasi guna memperileh informasi tersebut. Organisasi dari pengguna
maupun pemasok juga mungkin memberikan informasi untuk perencanan.
Ada dua jenis perencanaan yang biasa
berlangsung. Pertama, perencanaan jangka panjang, yang menetapkan sasaran yang
akan dicapai dalam beberapa tahun mendatang, biasanya untuk lima tahun. Yang
kedua adalah rencana jangka pendek, yang biasa disebut sebagai rencana
keuntungan yang serupa dengan rencana jangka panjang.
Pembahasan dan evaluasi menyeluruh
(pengendalian manajemen)
Pengendalian manajemen bermaksud
mengendalikan organisasi agar kegiatan organisasi tetap konsisten dengan
sasaran yang ditetapkan dalam rencana. Pengendalian menejemen berkaitan
langsung dengan sasaran dan strategi organisasi, pengalokasian sumber daya bagi
pencapaian strategi, serta selanjutnya menilai evektivitas dan efesiensi
strategi dalam mencapai sasaran yang diharapkan. Pengendalian menejemen
merupakan tanggung jawab dari menejemen puncak.
Pengendalian menejemen sangat
bergantung pada mendalamnya ringkasan laporan yang disediakan oleh system
informasi; laporan ini merupakan perbandingan hasil kegiatan dengan sasaran
yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang dan jangkla pendek. Para menejer
menganalisis laporan ini untuk menunjukan penyimpangan dari rencana serta penyebab
dari terjadinya penyimpangan tersebut.
Analisis masalah-masalah kritis
Masalah-masalah khusus harus dianalisis
dengan cara tidak rutin, dan informasi berkaitan dengan masalah ini harus
dikembangkan secara khusus. Seringkali sebagaian besar organisasi hanya
memerlukan organisasi yang berkaitan dengan masalah yang masalah khusus yang
ada di dalam organisasi, namun tersebar diberbagai file data diberbagai data
diberbagai informasi yang berbeda; oleh sebab itu informasi diperlukan harus
diidentifikasi, kemudian dicari lokasinya selanjutnya dipanggil, dan akhirnya
disusun kembali melalui pemerosesan hingga mendapat bentuk yang sesuai.
Pencarian informasi yang diperlukan tersebut jelas merupakan tugas raksasa di
dalam organisasi yang memiliki ratusan ribu file.
Kepemimpinan dan kegiatan upacara
Para menejer senior banyak menghabiskan
waktu mereka dengan melaksanakan kegiatan kepemimpinan dan kegiatan upacara.
Termasuk didalamnya adalah kegiatan baik didalam maupun diluar organisasi,
berpidato, serta kegiatan social. Bagi sebagaian mereka, system informasi yang
ada sangat kecial artinya, dan laporan rutin akan memeberikan informasi yang
mereka perlukan.
Penyelia langsung
Kegiatan pertama yang banyak mdilakukan
oleh menejer lapis rendah, adalah penyelia langsung. Kegiatan ini tidak
menggunakan suistem informasi secara langsung karena didalamnya berlangsung
pengamatan langsung atas para pegawai. Kegiatan selanjutnya adalah, memeriksa
kegiatan secara ricnci, yang mungkin akan menggunakan informasi secara
rinci yang ada dalam laporan rutin.
Pengendali operasi
Pengendali informasi termasuk
pengukuran pengukuran efesiensi pelaksanaan masing-masing tugas, serta apabila
diperlukan dilakukan berbagai tindakan perbaikan guna meningkatkan
efesiensinya. Apabila pemhendalian manajemen dipusatkan pada sejumlah kegiatan
yang secara langsung berhubungan dengan pencapaian sasaran organisasi, maka
pengendalian kegiatan hanya ditunjukan pada pelaksanaan satu tugas pada satu
kesempatan saja. Pengendalian kegiatan lebih menggunakan rincian tinimbang
ringkasan informasi yang diperoleh oleh system informasi.
2.2. Jenis keputusan manajemen dan kebutuhan informasi
Banyak kegiatan manajerial melintasi,
atau pada akhirnya berpuncak pada keputusan penting dari menejer. Keputusan
yang dibuat juga cendrung terstruktur, sehingga analisisnya juga cendrung baku,
dengan menerpakan suatu metode analisis yang digunakan secara rutin. Jenis
informasi yang diperlukan untuk manalisis sudah diketahui, dan akan sama untuk
masing-masing jenis keputusan.
2.3. Sumber-sumber informasi
Sekitar 30-40% informasi yang berguna
bagi manajer madya diterima langsung dari system computer. Sedang manajer yang
lebih rendah menerima langsung besar informasi mereka dari system computer
(55-75%). Informasi ini sebagaian besar adalah informasi rinci tentang
kegiatan, pemerosesan transaksi, atau ringkasan informasi tentang kegiatan
tersebut. Manajer yang lebih rendah dan posisinya berkaitan dengan tanggung
jawab langsung untuk mpenyelia kegiatan, menggunakan sumber tak berkomputer
25-45% dari informasi yang diperlukannya. Para manajer madya
menerima lebih sedikit informasinya (15-20%) dari sumber intern. Manajer puncak
menerima informasi dan sumber intern paling sedikit (10-15%), tak termasuk dari
manajer lain yang menjadi sumber. Karena mereka ini praktis terpisah dari
hubungan langsung dengan kegiatan operasi serta mengandalakn sepenuhnya pada
sumber informasi lain.
2.4.
Serapan tidak pasti (uncertainty absorption)
Proses
penyampaian informasi kepada manajeroleh bawahannya pada masing-masing lapisan
perlu mendapat perhatian karena implikasinya terhadap system informasi. Proses
ini, sering dianggap sebagai serapan tidak pasti dan telah banyak dikaji oleh
Mark dan Simon.
Para manajer di setiap lapisan dalam
organisasi mempunyai banyak pengaturan yang beragam atas waktu yang
dimilikinya. Mereka harus mengerahkan waktu dan tenaganya pada kepentingan
pelanggan, perwakilan masyarakat bisnis, pemegang saham (stockholder), serta
perwakilan pemerintah. Manajer juga harus mengikuti upacara dan melaksanakan
fungsi kepemimpinan, dan bahkan manajer puncak juga harus berurusan dengan
masalah personil, seperti yang muncul pada persengketan batas wewenang yang
muncul diantara manajer dibawahnya. Akhirnya seoprang manajer memiliki anak
buah yang memiliki hak atas waktunya.
Oleh
sebab itu, para manajer khususnya manajer sejior yang waktunya sangat berharga
harus secara cermat mengatur waktu yang dimilkinya untuk menyelesaikan
masing-masing tugas dan untuk berhadapan dengan masing-masing anak buahnya. Mereka
tidak dapat menghabiskan waktunya hanya dengan mendengan rincian penjelasan
masalah atau situasi dari bawahannya. Bawahan juga selayaknya memahami
haldemikian, dan kemudian berupaya mengemas informasi yang disampaikan pada
atasannya. Sebagaian besar hal ini dilakukan bukan hanya memberikan fakta dan
rincian yang paling relevan, tetapi juga dengan mensintesiskan informasi yang
ada. Karena informasi ini biasanyatidak lengkap dan kehandalannya sering tidak
diketahui, maka manajer harus mampu fakta-fakta, asumsi-asumsi, serta
pikiran-pikirannya, dan kemudian membentuk pendapatnyaberdasar situasi
keseluruhan. Manajer kemudian mengkomunikasikan pandangannya yang menyeluruh
ketimbang informasi informasi rinci kepada atasannya. Cara demikian akan
menghasilkan efesiensi dalam proses manajemen lewat cara pengulangan baik
jumlah keseluruhan informasi yang diteraima manajer , maupun jumlah waktu yang
diperlukan untuk mengasimilasi atau menerimanya.
2.5.
Perancangan Sistem Informasi untuk Manajer
Informasi
umum yang diperlukan seorang manajer mengikuti pola yang berdasar pada sifat
kegiatan pada suatu lapisan manajerial. Di waktu lalu, system informasi untuk
menejer disemua lapisan biasa didasarkan pada system informasi operasional.
Sampai batas tertentu untuk manajer madya, tapi khususnya untuk manajer puncak,
system informasi ini biasanya tidak efektif karena mereka tidak mengenali sifat
tugas dan proses manajemen pada lapis tersebut.
BAB
III
KONSEP
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Pengembangan
system informasi manajemen (SIM) mensyaratkan, pertama pemahaman dan apresiasi
penuh atas kegagalan SIM, dan kedua, rencana jangka panjang yang merupakan
cirri umu dari pandangan SIM serta penetapan rencana pengembangan yang khusus.
3.1.
Unsur-unsur sistem informasi sederhana
Semua
system informasi memiliki tiga kegiatan utama, yaitu: mereka menerima data
sebagai masukan (input); kemudian memprosesnya dengan melakukan perhitungan,
penggabungan unsure data, pemuktahiran akun dan lain-lainnya; dan akhirnya
memperoleh informasi sebagai keluarannya. Prinsip ini berlaku baik untuk system
informasi manual, elektromekanis, maupun computer.
Secra
sederhana dikatakan, sebuah system informasi menerima dan memproses data, dan
kemudian mengubahnya sebagai informasi. Sebuah system memproses data biasa juga
disebut sebagai “system pembangkit informasi”; istilah ini sebenarnya lebih
tepat karena lebih menekankan tujuan system. Walau istilah pengolahan data akan
digunakan didalam buku ini karena memang sudah diterima luas, namun kepada para
mahasiswa dianjurkan untuk berpikir bahwa SIM adalah system pembangkit
informasi.
3.2.Sistem
informasi untuk manajer
Di
akhir setiap bulan serangkaian program anggaran akan memproses master file yang
berisi biaya dan pendapatan nyata bulanan dan membandingkan hala ini dengan
biaya dan pendapatan bulanan dan menentukan sampai batas manakah masing-masing
jenis biaya dan pendapatan nyata sesuai dengan yang diharapakan. File anggaran
bulanan nyata yang baru dihasilkan berisis sepasang (gambaran anggaran dan
gambar nyata yang menggambarkan transaksi yang diringkaskan) data biaya dan
pendapatan pada masing-masing rincian kategori biaya pendapatan dari system
akunting. Program anggaran computer kemudian menghitung perbedaan antara jumlah
pada masing-masing pasangan dan menghasilkan laporan anggaran yang menunjukan
besaran variasi. Para manajer menggunakan
laporan variasi ini untuk tujuan pengendalian dengan cara menyelidiki
sebab-sebab munculnya variasi dan kemudian apabila diperlukan melakukan
tindakan perbaikan. Selama pemerosesan master file tidak diubah dan kemudian
diprosos untuk kepentingan laporan.
3.3.Sistem
penopang keputusan
System
penopang keputusan (decision support Sistem, DSS) berbeda dari sebagian besar
system informasi tradisional karena masing-masing DSS bersifat khas, serta
sepenuhnya ada dibawah wewenang seorang manajer, namun demikian tetap merupakan
bagian dari SIM.
Sebuah
DSS adalah satu dari beberapa pendekatan dalam membangun system informasi untuk
pelaksanaan tugas manajerial atau organisasi; sesunguhnya sebuah DSS dikaitkan
dengan tugas manajerial yang khusus atau masalah khusus, sehingga penggunaannya
hanya terbatas pada masalah atau tugas tersebut. Oleh sebab itu DSS cendrung
dirancang untuk melayani manajer madya atau senior, walaupun sebenarnya juga
dapat dirancang untuk melayani berbagai tingkatan manajer.
3.4.Integrasi
Sistem informasi
Pengintegrasian
system informasi merupakan salah satu konsep kunci dari system informasi
manajemen. Berbagai system informasi dapat saling berhubungan satu sama lain
dengan berbagai cara sesuai dengan keperluan integrasinya. Salah satu
diantaranya adalah dengan arus data factual atau potensial diantara mereka.
Aliran infoemasi diantara system sangat bermanfaat apabila data didalam file
dari satu system diperlukan juga oleh system yang lainnya. Akan tetapi menjadi
mustahil bagi system kedua untuk menghasilkan data tersebutatau apabila
pendekatan ini akan menjadi mahal, lebih lmabat atau kurang tepat disbanding
menggunakan data dari file pertama.
Aliran data diantara system biasa
ditemukan apabila system ganda diperlukan untuk mengakses elemen data yang sama
dari sumber bersamaan, atau apabila output dari satu system akan menjadi input
bagio yang lainnya, seperti apabila informasi dari sisyem pemeroses transaksi
merupakan input bagi siustem informasi manajerial. System juga dapat dikkaitkan
melalui tugasnya untuk memberikan data bagi tugas yang sama atau karena
masing-masing system menggunakan data yang sama dari sumber yang lain.
Oleh sebab itu, integrasi didefinisikan
sebagai adanya saling keterkaitan antara sub-sistem sehingga data dari satu
system secara rutin dapat melintas menuju, atau diambil oleh satu atau lebih
system yang lain. Sebenarnya dengan system manual juga akan dapat dicapai suatu
drajat integrasi tertentu, misalnya dengan cara fisikal membawa data dari satu
stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya, yang selanjutnya oleh para pegawai
administrasi akan digabungkan dengan data dari system lain. Sementara itu
dengan system berkomputer data akan dapat melintas secara optimis diseluruh
system, yang memungkinkan drajat integrasi yang lebih tinggi dan mempercepat
kegiatan integrasi data. Pada sebagian besar system informasi berkomputer,
sebagian besar integrasi data dilakukan secara otomatis oleh computer, dan
hanya sebagian kecil dilakukan oleh pegawai atau personil pengolahan data.
Biasanya tujuan pengembangan system adalah mengotomatisasikan perpindahan data
dari system informasi terutama dari system yang sangat canggih dan sangat
maju.
Kesimpulan
System informasi daro suatu organisasi
tidak akan pernah dapat diotomatiskan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun
demikian suatu system informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila
didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personel
system yang terlatih; untuk itu diperlukan parisipasi manajemen yang memadai
dan sumber keuangan yang memadai.
Sebuah system informasi intelijen
secara sistematis mengumpulkan data tentang lingkungan internal baik dari sumber
dalam maupun eksternal. Sebagian besar informasi yang diperoleh biasanya
diarahkan untuk perencanaan strategis. Berlangganan bank data mungkin akan
cukup menolong. Profil manajemen menggambarkan kepada siapa informasi intelijen
akan disampaikan.
System informasi yang melayani tugas
utama harus bersifat silang fungsi dan harus terus-menerus diperbaiki demi
menjaga kesinambungan efektivitasnya. Tugas utama seringakali dilayani oleh
system penopang keputusan, yang didalamnya berisis model, data base, dan manajer
yang berinteraksi langsung dengan model.
Integrasi system informasi adalah
penggabungan system informasi yang setengah independent. Sebagian besar
organisasi akan memperoleh kemanfaatan besar dari meningkatnya drajat integrasi
system informasi yang mereka miliki.
Antar-muka manajer/mesin adalah kaitan
antara computer dengan manajer yakni satu titik dimana mereka “saling berbicara
satu sama lain”. Secara tradisional system computer belum bersifat ramah,
tetapi dengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa produktivitas, agaknya
vukup membantu memecahkan masalah ini.
BAB IV
SISTEM INFORMASSI MANAJEMEN
(SIM)
Dalam pengertian yang seharusnya,
wsistem informasi manajemen (SIM) adalah sasaran yang dapat dicapai. Rencana
jngka panjang yang jelas, yang merupakan kunci untuk mencapai sasaran, hanya
mungkin ada apabila terdapat penghargaan atas berbagai dimensi konsep system
informasi manajemen seperti yang dibahas dalam bab ini.
4.1. Apakah Manajemen System Informasi itu ?
Bab sebelumnya telah membahas latar
belakang tesebut, berikut ini adalah difinisi ringkas dan formal dari system
informasi manajemen (SIM) :
System Informasi Manajemen adalah
serangkaian sub-sistem yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional
terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara gunma meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer atas dasar criteria mutu yang ditetapkan
Kata-kata dan frase yang di garis
bawahi dalam difinisi tersebut akan dibahas seperti berikut :
Sistem informasi Manajemen adalah menyeluruh
Kata manajemen dalam SIM adalah serba
melingkupi. Didalam SIM termasuk system pemroses transaksi dan system-sistem
yang utama dirancang bagi manajer dalam berbagai tingkatan.
System Informasi Manajemen adalah Terkoordinasi
Komponen sebuah Sistem Informasi
Manajemen biasanya tidak dikelola melalui satu titik pusat organisasi; ada
berbagai departemen pengguna, departemen pemroses data, dan mungkin pengolah
data yang terpisah, bahkan yang lain-lainnya mungkin memiliki hak atas bagian
tertentu dari Sistem Informasi Manajemen
System Informasi Manajemen memiliki sub-sistem Informasi
System Informasi manajemen adalah
serangkaian sub-sistem, atau system komnp[onene setengah terpisah yang
merupakan bagian dari keseluruhan dan merupakan system yang terpadu.
Masing-masing sub-sistem menyumbang tercapainya sasaran system informasi
manajemen dan organisasi.
Sisem Informasi Manajemen Terintgrasi secara rasional
Sub-system (kumpulan dari system yang
semi terpisah) adalah terpadu sehingga kegiatanm dari masing-masing saling
berkaitan satu dengan yang lainnya; integrasi ini dilakukan terutama dengan
melewatkan data diantara system-sistem tersebut. Program computer dan file
dapat dirancang untuk menangani arus data diantara system, dan prosedur manual
dapat digunakan untuk melaksanakan integrasi tersebut.
System Informasi Manajemen mentransformasikan data
kedalam informasi dengan berbagai cara
Apabila data diolah dan berguna bagi
manajer tertentu untuk tujuan tertentu, maka ia menjadi informasi. Ada berbagai
cara dimana data harus ditransformasikan kedalam sebuah system informasi.
Misalnya, data biaya untuk organisasi tertentu mungkin dapat diringkaskan dalam
biaya keseluruhan, biaya variable, dan biaya standar untuk masing-masing jenis
biaya, jenis konsumen dan jalur produk (produck line)
System Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas
System Informasi Manajemen dengan
berbagai cara dapat meningkatkan produktivitas. SIM mampu melaksanakan rugas
rutin seperti menyiapkan dokumen yang efesien, ia mampu memberikan layanan
terbaik bagi organisasi eksternal dan individu, dan juga ia mampu memberikan
peringatan dinitentang masalah internal dan ancaman eksternal. Disamping juga
mampu meningkatkan adanya berbagai kesempatan, membantu proses manajemen yang
normal, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk memecahkan
masalah-masalah yang tidak terduga.
System Informasi Manajemen sesuai dengan sifat dan gaya
manajer
Suatu SIM dikembangkan lewat pengenalan
sfat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya, termasuk
sumbangan yang diberikan oleh para manajer. Pada tingkat senior dalam
organisasi, secara cermat SIM dijalin dengan cita rasa pribadi patra manajer;
dan akan dijalin kembali dengan cita rasa masing-masing manajer yang baru
apabila yang lama telah berhenti. Pada lapis organisasi terendah, SIM dijalin
dengan cara biasa dimana para tenaga administrative dan personil operasi akan
menggunakan informasi dan berinteraksi dengan system informasi.
System Informasi Manajemen menggunakan criteria mutu yang
telah ditetapkan
Sebuah SIm harus dirancang agar sesuai
dengan toleransi terhadap kecepatan, relevansi, dan ketepatan informasi.
Toleransi ini bervariasi dari satu tugas ke tugas lainnya, dari satu lapis ke
lapis lainnya di dalam organisasi. Tehadap kecepatan, untuk beberapa tugas
tertentu data yang diperlukan harus dicari selama waktu yang panjang dan
kemudian ditransformasikan sehingga menjadi informasi yang diinginkan manajer
baik secara periodis maupun pada selang tak teratur; sedang untuk tugas lain
mungkin diperlukan selang yang teratur, tetapi karena panjangnya periode tunda
memungkinkan untuk dilaporkan setelah selesainya akhir satu periode. Untuk
tugas yang lain lagi, mungkin diperlukan secepat mungkin setelah berakhirnya
satu periode dan untuk kebanyakan tugas informasi harus diperoleh selama
periode berlangsungnya transaksi.
4.2. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
Pemahaman yang tepat tentang apa yang
dapat diselesaikan oleh SIM suatu organisasi jelas sangat esensial. Pengetahuan
tentang potensi kemampuan system informasi yang dikomputerisasi akan
memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas
organisasi dan menyesuaikan dengan kemampuan computer.
SIM secara khusus mungkin memiliki
beberapa kemampuan teknis yang telah direncanakan baginya. Secara kolektif
kemampuan ini menyangkal pernyataan yang sering diucapkan bahwa “computer
hanyalah sebuah mesin penjumlahan atau kalkulator yang berkapasitas tinggi,
sebenarnya ia tidak dapat mengerjakan sesuatu; ia hanya dapat mengerjakan lebih
cepat”. System informasi berkomputer akan dapat memiliki sejumlah jauh diatas
system non-komputer. Dan kemampuan ini telah berevolusi proses manajemen yang
telah menggunakan kemampuan yang dihasilkan system tersebut. Kini perubahan
penting dalam cara organisasi disusun dan dikelola dapat dilacak dari adanya
system informasi computer. Pula, computer-komputer mikro dan mini memiliki kemampuan
sama bagi organisasi kecil. Bagaimana pun juga, semakin kecil organisasi dan
semakin kecil system computer dan semakin terbatas juga kemampuan yang
ditampilkannya.Beberapa kemampuan teknis computer adalah sebagai berikut :
pemerosesan
transaksi Batch
Pemerosesan
trnsaksi tunggal
Pemerosesan
on-line, real time
Komunikasi
data dan switching pesan
Pemasukan
data jarak jauh
Pencarian
record dan analisis
Pencarian
file
Alogaritma
dan model keputusan
Otomatisasi
perkantoran
4.3. Kemampuan Pelaporan
Semua system informasi memiliki
kemampuan pelaporan. Dan ada beberapa jenis pelaporan, dan laporan ini harus
memiliki sifat tertentu; yakni, laporan harus dirancang agar sesuai dengan
bentuk tertentu, seperti yang akan dibahas verikut ini.
Prinsip Pelaporan
Sebagian manajer biasa dengan pasif
menerima saran dari analis system dalam kaitannya dengan sifat pelaporan yang
diterimanya, dan yang lain terus menerima laporan yang biasa disampaikan pada
posisinya. Bagaimanapun juga, manajer mengambil peran aktif dalam
menetukan jenis dan isi lap[oran yang diterimanya. Beberapa prinsip yang harus
diikuti apabila memilih laporan, antara lain :
Laporan
harus menonjolkan informasi penting
Laporan
harus seringkas mungkin
Harus
disediakan dukungan atau back up rinci
Sistem
pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
Setiap
laporan harus berformat keputusan
Terstruktur
untuk melaporkan suatu kinerja
Peringkasan informasi
Pada tingkat operasi dan penyeliaan,
laporan manajerial biasanya harus berisi rincian yang mendalam, seperti
daftar produk yang dihasilkan atau daftar neraca konsumen. Tetapi di atas
tingkat penyelia maka sebagian besar laporan berisi ringkasan informasi.
Ada beberapa jenis peringkasan. Yang
paling sering digunakan dalam kegiatan bisnis adalah agresi-yakni penggabungan
sederhana informasi yang berkategori sama baik dari departemen yang sama taupun
berbeda.
Bentuk penyajian laporan
Bentuk laporan non-verbal yang paling
umu adalah bentuk naratif tertulis, bentuk table, laporan keuangan, gambar dan
grafik.
Secara manual masing-masing dapat
disajikan dalam bentuk hard-copy ataupun juga dapat ditampilkan di layer
monitor. Deskripsi naratif biasa digunakan apabila informasi bersifat subjektif
dan kualitatif, paling tidak sampai batas tertentu. Makalah semesteran, tesis
dan pidato kenegaraan presiden adalah contoh laporan naratif. Para manajer dari
divisi yang didisentralisasi biasanya mengirim laporan tertulis bulanan ke
kantor pusat perusahaan yang isinya mengemukakan masalah yang dihadapi oleh
divisinya, kesempatan-kesempatan yang ada, kemajuan, serta sasaran. Biasanya
deskripsi dilampiri laporan keuangan.
Jenis laporan
Laporan periodic
Apa yang paling diharapkan dari system
informasi yang memberikan laporan rutin atas periode waktu tertentu. Biasanya
laporan demikian dilaporkan mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Laporan
periodic ini meliputi aspek luas, sejak dari laporan akuntansi keuangan baku,
kemudian laporan untuk kepentingan humas yang berisi status bahan kimia, atau
tentang proses lain yang dipantau oleh para insinyur dan teknisi
Laporan indicator kunci
Laporan indicator kunci merupakan variasi
laporan periodic. Laporan ini secara khusus memberikan beberapa statistic
kritis kegiatan operasi harian dari ahri sebelum manajer. Misalnya pada jam
08.00 pagi manajer penjualan dari masing-masing distrik yang besar dan secara
geografis terpisah menerima laporan kegiatan hari sebelumnya, dan kemudian
manajer nasional akan menerima laporan seluruh penjualan nasional sebelum
tengan hari. Juga penyelia departemen produksiakan menerima laporan
produksi total dan jumlah produk gagal hari sebelumnya pada saat mereka memulai
kegiatan pagi.
Laporan siap panggil
Laporan siap panggil adalah jenis
laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu
periode, mungkin masalah operasi yang tidak diharapkan atau karena adanya
ancaman, atau munculnya kesempatan pada lingkungan.
Laporan khusus
Laporan khusus juga seringkali disebut
laporan ad-hoc, adalah jenis laporan lain dari jenis laporan tak-terjadwal yang
dapat diminta oleh manajer. Laporan khusus dapat diminta karena organisasi
menghadapi masalah tak terduga atau memerlukan informasi yang terantisipasi
sebelumnya.
Laporan pengecualian
Laporan diberbagai organisasi biasanya
menggunakan prinsip laporan pengecualian, yaitu hanya informasi yang diperlukan
manajer bersangkutan sajalah yang dilaporakan.
4.4. Laporan Sumber Informasi (INFORMASI RESOURCE
MANAJEMEN,IRM)
IRM adalah konsep, gagasan, dan juga
perspektif ketimbang sebuah kesatuan. Dalam bentuknya yang paling dasar, IRM
adalah upaya untuk memusatkan perhatian pada informasi yang dihasilkan oleh
system ketimbang oleh sistemnya sendiri atau juga pada komponen hardwere dan
softwere dari system. Dengan IRM, maka informasi, ketersediaan, dan kegunaanya
merupakan hal yang utama; system computer dipandang penting artinya apabila
diperlukan untuk menghasilkan dan mengelola informasi. Penekanan IRM adalah
pada aspek manajerial dan bukan teknis.
Dalam arti nyata, IRM reaksi manajer
terhadap dominasiteknis system informasi-yang selama ini secara tradisional
merupakan kelompok pengolah data yang berperan penuh didalam organisasi, dan
seluruh personil informasi melapor kepada manajer pengolah data. Bagaiamanapun
juga, kelompok pengolah data cendrung disesaki dengan aspek-aspek teknis jangka
pendek dan pengolahan transaksi dari kegiatan mereka dan secara histories
memusatkan perhatiannya pada pengembangan masing-masing program yang dirancang
untuk tujuan khusus dan terbatas. Hal demikian akan menghasilkan file yang
sangat khusus beserta program-program yang digunakan didalam file tersebut.
Seluruh sumber informasi di dalam
sebuah oeganisasi di dalam lingkup IRM. Di dalamnya termasuk :
-
Pengolahan bisnis
-
Pengembangan system dan penerapan di dalam konteks SIM
-
Manajemen data
-
Jaringan (networking)
-
Otomatisasi perkantoran
-
Komputasi penggunaan akhir
- Pusat
infortmasi
Tugas IRM adalah untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan diatas untuk seluruh organisasi.
Karena konsep mengenai IRM relative
baru, maka sejauh ini organisasi menerapkan dengan berbagai cara. Di dalam
organisasi yang berbeda satu atau lebih orang dapat diberikan tanggung jawab
khusus untuk IRM, yaitu :
-
pengolahan basis data
-
Direktur pusat informasi
-
Direktur layanan pengguna
Tambahan pula, ada organisasi yang meyakini bahwa
tidak seorang pun dari personil diatas yang memiliki kemampuan untuk
mengkoodinasi seluruh kegiatan IRM. Untuk mencapai perkembangan menyeluruh ini,
beberapa organisasi menunjuk apa yang kemudian dikenal dengan “tsar informasi”,
yang jabatan resminya adalah “wakil presiden bidang informasi” dan orang-orang
yang tersebut diatas, termasuk direktur komputasi, harus melapor kepadanya.
Konsekuensi terhadap gerakan IRM
adalah bahwa organisasi mulai terlihat totalitas dari system organisasinya
ketika mulai merancang dan menerapkan sub-sistem. Organisasi yang melakukan ini
mungkin menerapkan system informasi yang melintasi segala arus informasi;
pendeknya, system informasi mereka diluruhkan ke dalam sebuah SIM.
4.5. Keperluan
Akan Sebuah SIM
Perencanaan, penerapan dan
pengoprasian sebuah SIM adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan
harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuatnya semakin diperlukan
disbanding pada bua atau tiga decade lalu.
Satu faktor adalah bahwa manajer
harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang lebih rumit disbanding masa
sebelumnya. Salah satu alasan dari kerumitan ini ialah semakun meningkatnya
dengan munculnya pengaturan dari pemerintah, yang mensyaratkan agar organisasi
melakukan beberapa ke4giatan yang sebelumnya dianggap tdak perlu. Biasanya
dalam bentuk penyerahan laporan yang bentuk dan isinya ditentukan oleh
undang-undang.
Lingkungan bisnis tidak hanya rumit
tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan
cepat, dan terutama memperpendek waktu antara munculmya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yang memadai. Sebagian ini benar karena para pesaing
telah belajar untuk lebih cepatmenyesuaikan diri dengan lingkungan. Oleh sebab
itu sebuah SIM yang mampu memberikan informasi yang canggih dan cepat yang
merupakan keniscayaan dari informasi yang diperlukan. Sungguh, kecendrungan
utama dalam system informasi adalah kea rah pengembangan kemampuan yang
dimaksudkan untuk menampung penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang
cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar