General Motors dan Chrysler Ngotot Pangkas Dilernya
TEMPO Interaktif, Washington: Para
bos di jajaran puncak manajemen General Motors dan Chrysler mempertahankan opsi
penutupan ratusan diler dalam dengar pendapat yang dilakukan di depan House of
Representative Amerika Serikat, Jumat (12/6) waktu setempat. Para diler
otomotif menyebutkan, rencana tersebut akan membutuhkan sedikit biaya
operasional.
Sebuah panel House of Representative--semacam Dewan Perwakilan Rakyat di Indonesia--tengah meninjau keputusan penutupan 789 diler milik Chrysler dan rencana General Motors yang akan mengeliminasi sekitar 1.350 dilernya hingga akhir tahun depan sebagai bagian kebijakan pailit mereka.
Wakil Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Demokrat utusan Michigan, Bart Stupak, yang juga ketua subkomite tersebut, mengutarakan kekhawatirannya atas penutupan diler tersebut dan akan menghancurkan reputasi merek-merek yang sudah menyelamatkan kedua produsen otomotif raksasa itu.
Direktur Utama General Motors Fritz Henderson dalam rapat pendahuluan berkilah, pemangkasan jaringan diler merupakan "pengorbanan ringan" namun penting guna menyelamatkan lebih dari 200 ribu karyawan yang bekerja pada diler tersisa. Wakil Direktur Utama Chrysler Jim Press pun menambahkan, pemangkasan tersebut dibutuhkan demi menyelamatkan perusahaan.
Dua produsen otomotif terbesar di dunia, General Motor sdan Chrysler, dinyatakan bangkrut dan mendapatkan perlindungan dana dari pemerintahan Barack Hussein Obama.
Chrysler disetujui untuk dijual ke konsorsium yang dipimpin perusahaan otomotif asal Italia, Fiat. Hakim Kepailitan AS Arthur Gonzales menyetujui penjualan Chrysler dalam surat keputusan yang dikeluarkan di Manhattan, AS, Senin (1/6).
Konsorsium itu melibatkan pemerintah Amerika dan Kanada dengan total kepemilikan saham 12 persen. Fiat akan menguasai 20 persen saham Chrysler, dan 68 persen dimiliki gabungan beberapa perusahaan.
Sedangkan, General Motors, perusahan yang telah berdiri selama 77 tahun, berencana menjual merek yang tidak menguntungkan setelah dinyatakan pailit dan akan menutup sekurangnya sebelas pabrik sebelum beralih format dalam perusahaan yang lebih kecil.
Perusahaan ini mulai oleng sejak krisis finansial melanda Negeri Abang Sama pada tahun lalu. Penjualan pun makin menurun. Pertengahan Mei lalu, perusahaan ini memangkas 1.600 diler untuk menyelamatkan biaya operasional.
General Motors berniat untuk menutup 6.000 jaringan dealer dan 1.100 diler yang lebih kecil dan kurang menguntungkan. Mereka pun merencanakan penutupan 3.600 ruang pamer pada akhir tahun depan untuk beberapa merek seperti Chevy, Cadillack, Buick, dan GMC.
Sebuah panel House of Representative--semacam Dewan Perwakilan Rakyat di Indonesia--tengah meninjau keputusan penutupan 789 diler milik Chrysler dan rencana General Motors yang akan mengeliminasi sekitar 1.350 dilernya hingga akhir tahun depan sebagai bagian kebijakan pailit mereka.
Wakil Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Demokrat utusan Michigan, Bart Stupak, yang juga ketua subkomite tersebut, mengutarakan kekhawatirannya atas penutupan diler tersebut dan akan menghancurkan reputasi merek-merek yang sudah menyelamatkan kedua produsen otomotif raksasa itu.
Direktur Utama General Motors Fritz Henderson dalam rapat pendahuluan berkilah, pemangkasan jaringan diler merupakan "pengorbanan ringan" namun penting guna menyelamatkan lebih dari 200 ribu karyawan yang bekerja pada diler tersisa. Wakil Direktur Utama Chrysler Jim Press pun menambahkan, pemangkasan tersebut dibutuhkan demi menyelamatkan perusahaan.
Dua produsen otomotif terbesar di dunia, General Motor sdan Chrysler, dinyatakan bangkrut dan mendapatkan perlindungan dana dari pemerintahan Barack Hussein Obama.
Chrysler disetujui untuk dijual ke konsorsium yang dipimpin perusahaan otomotif asal Italia, Fiat. Hakim Kepailitan AS Arthur Gonzales menyetujui penjualan Chrysler dalam surat keputusan yang dikeluarkan di Manhattan, AS, Senin (1/6).
Konsorsium itu melibatkan pemerintah Amerika dan Kanada dengan total kepemilikan saham 12 persen. Fiat akan menguasai 20 persen saham Chrysler, dan 68 persen dimiliki gabungan beberapa perusahaan.
Sedangkan, General Motors, perusahan yang telah berdiri selama 77 tahun, berencana menjual merek yang tidak menguntungkan setelah dinyatakan pailit dan akan menutup sekurangnya sebelas pabrik sebelum beralih format dalam perusahaan yang lebih kecil.
Perusahaan ini mulai oleng sejak krisis finansial melanda Negeri Abang Sama pada tahun lalu. Penjualan pun makin menurun. Pertengahan Mei lalu, perusahaan ini memangkas 1.600 diler untuk menyelamatkan biaya operasional.
General Motors berniat untuk menutup 6.000 jaringan dealer dan 1.100 diler yang lebih kecil dan kurang menguntungkan. Mereka pun merencanakan penutupan 3.600 ruang pamer pada akhir tahun depan untuk beberapa merek seperti Chevy, Cadillack, Buick, dan GMC.
INDUSTRI OTOMOTIF
Satu Rontok Lainnya Terseok
Satu Rontok Lainnya Terseok
Kebangkrutan Chrysler menutup kisah
kejayaan pabrikan mobil Detroit. Pemulihan pasar otomotif dunia paling sedikit
butuh lima tahun.
LEBIH dari lima dekade Chrysler
menjadi bagian dari The Big Three. Selama rentang waktu itu pula perusahaan
yang didirikan Walter Chrysler ini, bersama General Motors dan Ford, ikut
merajai jalanan di Amerika Serikat dan dunia. Tapi sebutan tiga besar dari
Detroit itu kini rontok. Berminggu-minggu bergulat sebelum tenggat, segala
tenaga demi menyelamatkan Chrysler dari kebangkrutan seperti tak berbekas.
Kamis pekan lalu, salah satu ikon
industri otomotif itu tidak punya pilihan selain mendaftarkan diri bangkrut ke
pengadilan New York, setelah negosiasi dengan para kreditor untuk menyelesaikan
setumpuk utang buntu meraih kesepakatan. Dengan cara ini, Chrysler memiliki
waktu untuk menjadwal ulang seluruh pembiayaan utang sebelum melanjutkan
produksi.
Selanjutnya, Chrysler akan merombak
tubuh perusahaan dan berencana memproduksi mobil ramah lingkungan setelah
bermerger dengan Fiat SpA, produsen mobil asal Italia. ”Kemitraan ini akan
memberi Chrysler peluang, tidak hanya untuk bertahan, tapi juga kembali
bergeliat di industri otomotif dunia,” kata Presiden Amerika Barack Obama.
Setelah proses pendaftaran bangkrut rampung, Chief Executive Officer Chrysler
Robert Nardelli akan mundur.
Chrysler, bersama General Motors dan
Ford, tertohok resesi setelah angka penjualannya menurun tajam. Chrysler sempat
memperoleh bantuan US$ 4 miliar dari pemerintah Amerika untuk menyelamatkan
kapal perusahaan. Pada Februari lalu, Chrysler mengajukan permintaan tambahan
dana US$ 5 miliar. Namun pemerintah Obama enggan membuka keran lebih lebar
sebelum rencana restrukturisasi yang lebih jelas dimasukkan.
Perusahaan itu diberi waktu untuk
memasukkan detail rencana tersebut. Perusahaan yang berdiri sejak 1925 itu
diminta duduk bersama kreditor, serikat pekerja, dan para pemegang saham untuk
melakukan restrukturisasi—termasuk menyelesaikan proses merger dengan Fiat.
Batas waktunya 30 April lalu. Nyatanya, negosiasi utang senilai US$ 6,9 miliar
itu pun gagal dan pilihan terbaik Chrysler kini ada di tangan Fiat.
Fiat kini memang punya kinerja
kinclong. Perusahaan otomotif yang dikenal dengan mobil-mobil kecil ini menjadi
satu-satunya pabrik mobil di dunia yang membukukan keuntungan pada triwulan
pertama 2009. Pada Maret
lalu, penjualannya naik dan pangsa pasarnya di Eropa meningkat dari 7,4 persen
menjadi 9,2 persen.
Dari
pembicaraan dengan Fiat, diperoleh kesepakatan, kedua perusahaan itu akan
melebur dalam 30 hari ke depan. Pabrikan yang didirikan pada 1899 di Turin itu
akan menjadi pemilik saham mayoritas dengan mengantongi 25 persen saham
Chrysler. Sedangkan Serikat Pekerja Otomotif
Amerika (United Auto Workers) akan mendekap 55 persen, dan pemerintah Amerika
punya delapan persen. Fiat bisa memompa porsi saham hingga menjadi 35 persen
asalkan seluruh target yang ditetapkan Departemen Keuangan Amerika terpenuhi.
Pemerintah Obama juga setuju menginjeksi tambahan bantuan US$ 8 miliar.
Fiat bahkan dapat menambah
kepemilikan sahamnya jadi 51 persen sebelum 2016 bila pinjaman yang selama ini
diberikan ke Chrysler dibayar penuh. CEO Fiat Sergio Marchionne akan bertemu
dengan para pekerja Chrysler dalam beberapa bulan ke depan. Perusahaan yang
didirikan Giovanni Agnelli itu juga berencana memperkenalkan kembali produknya
seperti Alfa Romeo di pasar Amerika Utara melalui jaringan dealer yang dimiliki
Chrysler.
Sebaliknya, Chrysler punya akses
untuk mempelajari keahlian Fiat dalam memproduksi kendaraan kecil yang hemat
bahan bakar. Chrysler untuk sementara waktu akan menutup semua pabrik per Senin
ini. Tiga pabrik di sekitar Detroit sejak Kamis pekan lalu bahkan sudah
memulangkan pekerja setelah para pemasok menghentikan pengiriman suku cadang
karena khawatir tidak akan dibayar.
Keputusan Chrysler dan Departemen
Keuangan Amerika ini membuat para pekerja kaget. Salah satunya Steve Grabowski.
”Kami tahu momen seperti ini akan terjadi, tapi kami tidak menyangka akan
datang secepat ini,” kata Grabowski, 33 tahun.
Sedangkan Lee Iacocca, bekas
komisaris dan CEO yang memimpin Chrysler pada akhir 1970-an, mengaku sedih atas
pilihan itu. ”Sungguh sakit melihat perusahaan yang begitu banyak memberikan
arti buat Amerika kini terperosok,” katanya dalam pernyataan tertulis. ”Tapi
Chrysler pernah merasakan kesulitan sebelumnya, dan kami berhasil melewatinya.
Saya percaya mereka dapat melakukannya lagi.”
Kesulitan seperti yang dialami
Chrysler juga dipikul General Motors. Pabrikan nomor satu ini diberi tenggat 1
Juni untuk membawa rencana restrukturisasi. Perusahaan ini juga akan memangkas
pekerja, menonaktifkan pabrik-pabriknya selama beberapa pekan di musim panas,
dan menawari pemerintah federal mayoritas saham.
Sama seperti Chrysler, persoalan
utang bisa menjadi penghambat penyelamatan General Motors. Perusahaan ini telah
menawari para pemegang surat utang untuk menukar utang US$ 27 miliar dengan 10
persen kepemilikan saham, tapi para kreditor menampiknya.
Kalaupun Generals Motors dan
Chrysler bertahan, proses pemulihan keduanya akan berjalan lambat. Penjualan
mobil di Amerika tiga bulan pertama saja sudah ambruk 38 persen ketimbang
periode yang sama tahun lalu. Penurunan itu, menurut beberapa analis, akan
berlanjut pada April. Sepanjang penjualan di Amerika tergerus, situasi ini akan
menyulitkan pabrikan mobil, sesehat apa pun perusahaan itu.
Beberapa analis menduga Ford pada
akhirnya akan membutuhkan bantuan Departemen Keuangan Amerika bila angka
penjualan tidak menunjukkan hasil signifikan. ”Likuiditas Ford akan bergantung
pada seberapa baik hasil penjualan tahun ini,” kata Shelly Lombard, analis
kredit di firma penelitian Gimme Credit. Ford sudah melaporkan kerugian US$ 1,4
miliar di kuartal pertama.
Pasar otomotif di luar Amerika juga
babak-belur. Permintaan di pasar global menukik tajam akibat kombinasi dari
pelemahan ekonomi dan ketatnya pe-nyaluran kredit. Daimler, pabrikan asal
Jerman, ikut merasakannya. Penjualannya ambruk 25 persen dalam tiga bulan
pertama tahun ini. Perusahaan itu membukukan rugi US$ 1,66 miliar. Honda Motor
Company buntung US$ 1,9 miliar. Sedangkan Mitsubishi terpapar kerugian 54,9
miliar yen. Di Swedia, pabrikan truk Scania rugi US$ 21,8 juta. Adapun Volvo
AB, pembuat truk besar nomor dua di dunia, rugi US$ 510 juta.
CSM Worldwide,
konsultan industri otomotif, memperkirakan penjualan mobil di pasar global
tahun ini tergelincir 16 persen. ”Setidaknya butuh lima tahun untuk pulih
kembali,” kata Michael Robinet, analis CSM. Satu hal yang pasti, kata Robinet,
konsolidasi antarpabrikan dunia akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke
depan—termasuk bekerja sama dengan rival, seperti yang Chrysler dan Fiat
lakukan.
Jejak Krisis di Lintasan Otomotif
KRISIS finansial global membuat
pabrikan otomotif dunia jungkir-balik mematut diri. Persoalan setumpuk utang
dan penjualan yang menukik tajam membuat mereka mengemis-ngemis mencari
bantuan. Inilah jejak di pusaran krisis itu.
2008
23 Oktober
General Motors dan Chrysler sempat membahas kemungkinan merger.
23 Oktober
General Motors dan Chrysler sempat membahas kemungkinan merger.
24 Oktober
Renault dan PSA Peugeot Citroen menciutkan target laba dan mengurangi produksi.
Renault dan PSA Peugeot Citroen menciutkan target laba dan mengurangi produksi.
4 Desember
Bos General Motors, Ford, dan Chrysler pergi dari Detroit ke Washington memakai mobil hibrida. Mereka bersedia digaji US$ 1 per tahun bila mendapat bantuan US$ 34 miliar.
Bos General Motors, Ford, dan Chrysler pergi dari Detroit ke Washington memakai mobil hibrida. Mereka bersedia digaji US$ 1 per tahun bila mendapat bantuan US$ 34 miliar.
19 Desember
Pemerintah Amerika menyuntikkan US$ 17,4 miliar. General Motors menerima US$ 13,4 miliar, Chrysler sisanya. Ford menyatakan tidak butuh pinjaman.
Pemerintah Amerika menyuntikkan US$ 17,4 miliar. General Motors menerima US$ 13,4 miliar, Chrysler sisanya. Ford menyatakan tidak butuh pinjaman.
2009
13 Januari
Jerman menyuntikkan bantuan 1,5 miliar euro, termasuk insentif 2.500 euro buat pembelian mobil baru.
13 Januari
Jerman menyuntikkan bantuan 1,5 miliar euro, termasuk insentif 2.500 euro buat pembelian mobil baru.
6 Februari
Toyota Motor Co. memprediksi kerugian triwulan pertama 450 miliar yen (US$ 4,95 miliar) dan ini menjadi kerugian pertama dalam tujuh dekade sejarah perusahaan itu. Sedangkan Italia menggelontorkan US$ 1,7 miliar untuk menyelamatkan industri otomotifnya.
Toyota Motor Co. memprediksi kerugian triwulan pertama 450 miliar yen (US$ 4,95 miliar) dan ini menjadi kerugian pertama dalam tujuh dekade sejarah perusahaan itu. Sedangkan Italia menggelontorkan US$ 1,7 miliar untuk menyelamatkan industri otomotifnya.
9 Februari
Prancis mencurahkan 7 miliar euro untuk mendukung industri otomotif.
Prancis mencurahkan 7 miliar euro untuk mendukung industri otomotif.
13 Februari
Spanyol menyetujui bantuan 4 miliar euro untuk kredit pembelian mobil 2009-2010 dan bantuan untuk produsen suku cadang.
Spanyol menyetujui bantuan 4 miliar euro untuk kredit pembelian mobil 2009-2010 dan bantuan untuk produsen suku cadang.
17 Februari
General Motors dan Chrysler meminta tambahan pinjaman US$ 22 miliar.
General Motors dan Chrysler meminta tambahan pinjaman US$ 22 miliar.
19 Maret
Departemen Keuangan Amerika menyuntikkan US$ 5 miliar buat pemasok suku cadang otomotif.
Departemen Keuangan Amerika menyuntikkan US$ 5 miliar buat pemasok suku cadang otomotif.
23 Maret
Tata Motors meluncurkan Nano, mobil termurah di dunia, seharga US$ 2.000.
Tata Motors meluncurkan Nano, mobil termurah di dunia, seharga US$ 2.000.
29 Maret
Chief Executive Officer General Motors Rick Wagoner dipaksa mengundurkan diri. Christian Streiff, CEO Citroen, dipecat.
Chief Executive Officer General Motors Rick Wagoner dipaksa mengundurkan diri. Christian Streiff, CEO Citroen, dipecat.
30 Maret
Rusia mencurahkan US$ 1 miliar buat industri otomotif.
Rusia mencurahkan US$ 1 miliar buat industri otomotif.
8 April
Opel butuh 3,3 miliar euro untuk menambal biaya operasi.
Opel butuh 3,3 miliar euro untuk menambal biaya operasi.
22 April
Laba operasi Volkswagen anjlok 76 persen di kuartal pertama. Volvo akan memangkas 1.500 pekerja.
Laba operasi Volkswagen anjlok 76 persen di kuartal pertama. Volvo akan memangkas 1.500 pekerja.
27 April
General Motors menawarkan rencana finalnya untuk menyelamatkan diri dari kebangkrutan dengan memotong utang obligasi dan memangkas 21 ribu pekerja.
General Motors menawarkan rencana finalnya untuk menyelamatkan diri dari kebangkrutan dengan memotong utang obligasi dan memangkas 21 ribu pekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar