INTERNATIONAL
TRADE
Silabus International Trade:
Tinjauan
Umum IT.
Sebab
Terjadinya IT
Faktor
Penghambat IT
Perbedaan
Perdagangan DN & LN
Transaksi
Ekspor-Impor
Dampak IT
Global
Business Environ’t
Strategi
Internasional
Perdagangan
& Investasi Dlm Bisnis Internasional
Lingkungan
Internasional: Dinamika Organisasi Internasional
Lingkungan Internasional: Sistem Moneter
Internasional
Lingkungan Luar Negeri: Kekuatan Ekonomi Dan Sosio
Ekonomi
Kekuatan
Politik Dan Hukum
Lingkungan
Luar Negeri: Kekuatan Persaingan Dan Tenaga Kerja
Deskripsi;
Mata kuliah ini memberikan pemahaman dan pengertian kepada mahasiswa tentang
perdagangan internasional, keuntungan perdagangan internasional, kebijakan
perdagangan negara pengimpor, kebijakan negara pengekspor, hambatan teknis
dalam perdagangan internasional, negosiasi perdagangan multilateral,
persetujuan perdagangan khusus, pengaruh makroekonomi terhadap perdagangan
internasional, perdagangan dan lingkungan, perdagangan dan investasi dalam
perdagangan internasional daya saing industri pangan dalam perekonomian global
dan strategi internasional, disamping itu kita juga perlu memperhatikan risiko
politik yang ada pada suatu negara.
Tujuan;
Mahasiswa diharapkan mampu mengerti tentang topik-topik yang ada.
Metode
Pengajaran; Dalam proses perkuliahan mata kuliah ini dapat disampaikan dalam
bentuk tutorial dan latihan soal-soal.
Buku
Acuan; Modrajad Kuncoro. 2008 Manajemen Keuangan Internasional Edisi V BPFE
Yogyakarta, Donald A. Ball 2007 Buku Lima. Salembah Empat. Michael R. Reed.
2008 International Trade, bahan kuliah di University of Kentucky, USA. Michael
Porter. 2008. International Trade.
Topik 1 : Introduction
Pada dasarnya manusia tidak dapat
hidup sendiri, demikian halnya negara. Setiap negara membutuhkan negara lain untuk
memenuhi kebutuhan rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja sama
dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan
negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Perdagangan
internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah
kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor
adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan internasional
melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh bahan-bahan baku
yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke negara-negara
berkembang.
Sementara itu, negara berkembang
dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa.
Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal
yang dapat diperoleh dari negara-negara maju. Devisa dan pinjaman dalam bentuk
investasi dan modal ini dapat digunakan negara berkembang untuk memajukan
perekonomian dalam negerinya.
INTERNATIONAL TRADE
Tahukah kamu apa yang dimaksud
perdagangan internasional? Setiap negara di dunia, baik negara maju maupun
negara berkembang perlu melakukan kerja sama. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh negara itu sendiri. RDTL belum mampu memproduksi alat transportasi
sebagai contoh seperti pesawat terbang. Untuk itu negara kita mengimpor dari
negara-negara maju. Sebaliknya RDTL banyak mengekspor hasil alam ke negara
tersebut. Kini hampir tidak mungkin suatu negara dapat memenuhi kebutuhan hidup
warganya tanpa melakukan perdagangan dengan luar negeri. Sekalipun suatu negara
sudah tergolong negara maju, ia tetap saja memerlukan adanya perdagangan
internasional. Untuk memenuhi kebutuhan manusia, pedagang mempunyai peranan
yang sangat penting. Barang hasil produksi dapat tersalurkan ke konsumen
melalui para pedagang tersebut. Mereka membeli barang untuk dijual kembali
tanpa mengubah jenis/bentuknya dengan tujuan memperoleh laba disebut
perdagangan. Sekarang, kegiatan perdagangan sangat luas. Perdagangan sudah
merambah wilayah antarnegara (internasional). Proses tukar-menukar barang atau
jasa yang terjadi antara satu negara dengan negara yang lain inilah yang
disebut perdagangan internasional. Dalam perdagangan antarnegara tersebut
melibatkan eksportir dan importir.
Topik 2:
Penyebab Timbulnya IT
Setiap negara tidak dapat
menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Ada beberapa
tokoh yang mengemukakan teori tentang terjadinya perdagangan internasional.
Tokoh tersebut di antaranya adalah Adam Smith dan David Ricardo. Adam Smith
mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute Advantage (teori keunggulan
mutlak). Menurut teori ini suatu
negara disebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila
negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi
negara lain. Misalnya RDTL memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai
sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah
perdagangan barang antara RDTL dan Jepang. Sedangkan David Ricardo mengajukan
teori tentang perdagangan internasional yang disebut Theory of Comparative
Advantage (Teori Keunggulan Komparatif). Menurut David Ricardo keunggulan
komparatif suatu negara apabila negara tersebut dapat memproduksi suatu barang
atau jasa dengan efisien dan lebih murah dibandingkan negara lain. Sebagai
contoh, RDTL dan Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu
memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada RDTL. Korea Selatan
memiliki keunggulan komparatif dibandingkan RDTL dalam memproduksi komputer.
RDTL akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan.
Perdagangan internasional terjadi karena adanya hal-hal berikut.
a. Perbedaan Hasil Produksi
Tiap-tiap negara mempunyai kekayaan alam, modal, teknologi, dan
kebudayaan yang berbeda. Oleh karena itu, tiap-tiap negara mempunyai hasil
produksi yang berbeda-beda. Ada negara yang dapat memproduksi suatu barang atau
jasa yang melimpah, sementara ada negara yang kekurangan hasil produksi barang
atau jasa tersebut tetapi memiliki barang atau jasa lainnya. Contoh RDTL banyak
menghasilkan produksi pertanian, Korea dan Jepang banyak menghasilkan
barang-barang elektronik.
b. Perbedaan Harga Barang
Harga suatu barang di tiap-tiap negara berbeda. Perbedaan harga inilah yang mendorong adanya perdagangan internasional. Misalnya, harga komputer di Korea Selatan dan di Jepang lebih murah daripada harga di RDTL mendorong orang RDTL membeli komputer tersebut di Korea atau Jepang untuk dijual di RDTL. Mereka melakukan perdagangan karena memperoleh keuntungan sebagai akibat dari adanya perbedaan harga jual dan harga beli. C, Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Produktivitas
Tiap-tiap negara mempunyai kebutuhan akan barang yang beraneka ragam. Namun secara ekonomi, tiap negara lebih baik memproduksi beberapa macam barang saja kemudian melakukan perdagangan internasional. Dengan spesialisasi ini produktivitas tiap negara menjadi lebih tinggi.
Harga suatu barang di tiap-tiap negara berbeda. Perbedaan harga inilah yang mendorong adanya perdagangan internasional. Misalnya, harga komputer di Korea Selatan dan di Jepang lebih murah daripada harga di RDTL mendorong orang RDTL membeli komputer tersebut di Korea atau Jepang untuk dijual di RDTL. Mereka melakukan perdagangan karena memperoleh keuntungan sebagai akibat dari adanya perbedaan harga jual dan harga beli. C, Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Produktivitas
Tiap-tiap negara mempunyai kebutuhan akan barang yang beraneka ragam. Namun secara ekonomi, tiap negara lebih baik memproduksi beberapa macam barang saja kemudian melakukan perdagangan internasional. Dengan spesialisasi ini produktivitas tiap negara menjadi lebih tinggi.
Selain itu, juga disebabkan:
Adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki,
Iklim,
Letak geografis,
Jumlah penduduk,
Pengetahuan, dan
Teknologi.
Alasan-alasan inilah
yang menyebabkan munculnya perdagangan internasional.
Topik 3: Faktor Penghambat
Perdagangan Internasional.
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara
dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara
juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan
negara-negara yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa
hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional. Seringkali
terdapat banyak hambatan dalam melakukan perdagangan internasional. Hambatan
itu ada yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Adapun hambatan tersebut
antara lain, sebagai berikut.
- Tidak Amannya Suatu Negara
Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional. - Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Pemerintah
Ada kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara merupakan hambatan bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit. - Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan. Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.
a.
Perbedaan Mata Uang Antarnegara
b.
Kualitas Sumber Daya yang Rendah
c.
Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya
Besar
d.
Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
e.
Terjadinya Perang
f.
Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Topik 4: Perbedaan Perdagangan dalam Negeri dan Luar Negeri
Terdapat beberapa perbedaan antara perdagangan dalam negeri dan
perdagangan internasional. Perbedaan tersebut antara lain:
a. Jangkauan Wilayah
Perdagangan dalam negeri mencakup satu wilayah negara, sedangkan perdagangan antarnegara menjangkau beberapa negara.
Perdagangan dalam negeri mencakup satu wilayah negara, sedangkan perdagangan antarnegara menjangkau beberapa negara.
b. Cara Pembayaran
Cara pembayaran pada perdagangan dalam negeri menggunakan satu macam mata uang, sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan macam-macam mata uang (valuta asing).
Cara pembayaran pada perdagangan dalam negeri menggunakan satu macam mata uang, sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan macam-macam mata uang (valuta asing).
c. Sistem Distribusi
Perdagangan dalam negeri lebih banyak dilakukan dengan menggunakan sistem distribusi langsung. Sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan sistem distribusi tidak langsung.
Perdagangan dalam negeri lebih banyak dilakukan dengan menggunakan sistem distribusi langsung. Sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan sistem distribusi tidak langsung.
d. Peraturan yang Berlaku
Peraturan yang harus diikuti dalam perdagangan antarnegara lebih rumit dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri. Dalam perdagangan internasional melibatkan sekurang-kurangnya dua negara. Oleh karena itu, peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh pedagang internasional sekurang-kurangnya berlaku pada dua negara tersebut.
Peraturan yang harus diikuti dalam perdagangan antarnegara lebih rumit dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri. Dalam perdagangan internasional melibatkan sekurang-kurangnya dua negara. Oleh karena itu, peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh pedagang internasional sekurang-kurangnya berlaku pada dua negara tersebut.
e. Tingkat Persaingan
Karena penjual dan pembeli suatu barang berasal dari berbagai negara maka tingkat persaingan perdagangan antarnegara lebih ketat dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri.
Karena penjual dan pembeli suatu barang berasal dari berbagai negara maka tingkat persaingan perdagangan antarnegara lebih ketat dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri.
f. Satuan Ukuran dalam Berat, Panjang, dan Isi
Dalam perdagangan dalam negeri biasanya digunakan ukuran berat, panjang, dan volume yang berlaku di dalam negeri. Namun untuk perdagangan internasional, ukuran-ukuran tersebut harus menggunakan ukuran yang berlaku secara internasional.
Dalam perdagangan dalam negeri biasanya digunakan ukuran berat, panjang, dan volume yang berlaku di dalam negeri. Namun untuk perdagangan internasional, ukuran-ukuran tersebut harus menggunakan ukuran yang berlaku secara internasional.
g. Biaya Angkutan
Dalam perdagangan internasional diperlukan biaya angkutan yang lebih tinggi daripada perdagangan dalam negeri. Ini terjadi karena perbedaan jarak dan sistem administrasi perdagangan.
Dalam perdagangan internasional diperlukan biaya angkutan yang lebih tinggi daripada perdagangan dalam negeri. Ini terjadi karena perbedaan jarak dan sistem administrasi perdagangan.
h. Tatap Muka Langsung Penjual dan Pembeli
Dalam perdagangan dalam negeri, antara penjual dan pembeli dapat bertatap secara langsung. Akan tetapi, dalam perdagangan internasional bagi penjual dan pembeli untuk bertatap muka secara langsung tidak mudah. Perhatikan tabel perbedaan antara perdagangan dalam negeri dan luar negeri di bawah ini!
Dalam perdagangan dalam negeri, antara penjual dan pembeli dapat bertatap secara langsung. Akan tetapi, dalam perdagangan internasional bagi penjual dan pembeli untuk bertatap muka secara langsung tidak mudah. Perhatikan tabel perbedaan antara perdagangan dalam negeri dan luar negeri di bawah ini!
Topik 5: Kegiatan Ekspor dan Impor
Ekspor
Banyak orang atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan tersebut ekspor, dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir. Tujuan eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri. Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara. Secara garis besar, barang-barang yang diekspor oleh RDTL terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi (migas) dan non-migas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain bensin dan solar. Adapun barang-barang yang termasuk non-migas sebagai berikut:
Banyak orang atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan tersebut ekspor, dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir. Tujuan eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri. Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara. Secara garis besar, barang-barang yang diekspor oleh RDTL terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi (migas) dan non-migas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain bensin dan solar. Adapun barang-barang yang termasuk non-migas sebagai berikut:
Hasil pertanian dan perkebunan. Contohnya,
vanila dan kopi.
Hasil laut terutama ikan dan kerang.
Hasil industri. Contohnya kayu lapis, minyak
kelapa sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas.
Hasil tambang non-migas. Contohnya bijih
nekel, bijih tembaga, dan batubara.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan ekspor suatu negara.
Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari dalam negeri maupun keadaan di
luar negeri. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan
luar negeri Apabila pemerintah memberikan kemudahan kepada para eksportir,
eksportir terdorong untuk meningkatkan ekspor. Kemudahan-kemudahan tersebut
antara lain penyederhanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya ekspor,
pemberian fasilitas produksi barang-barang ekspor, dan penyediaan sarana
ekspor.
2) Keadaan pasar di luar negeri Kekuatan
permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar
dunia. Apabila jumlah barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak daripada
jumlah barang yang ditawarkan, maka harga cenderung naik. Keadaan ini akan
mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornya.
3) Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan
peluang pasar Eksportir harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar.
Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran
yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi
pemasaran. Untuk mengembangkan ekspor, pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan
sebagai berikut:
1) Menambah macam barang ekspor.
Misalnya, semula mengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa
sawit dan minyak kelapa sawit. Adapun penganekaragaman horisontal berarti
menambah macam barang yang diekspor dengan barang yang tidak merupakan produk
lanjutan dari barang lama.
2) Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor.
Agar ekspor meningkat, pemerintah perlu memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan harga murah. Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga murah.
Agar ekspor meningkat, pemerintah perlu memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan harga murah. Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga murah.
3) Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri
Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah. Cara yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang rendah.
Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah. Cara yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang rendah.
4) Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan kemudahan-kemudahan misalnya penyederhanaan tata cara atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan kemudahan-kemudahan misalnya penyederhanaan tata cara atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
5) Menjaga kestabilan kurs valuta asing
Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai rupiah dari hasil ekspornya. Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.
Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai rupiah dari hasil ekspornya. Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.
6) Pembuatan perjanjian dagang internasional
Beberapa negara sering melakukan perjanjian dagang untuk memperoleh kepastian. Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang. Dengan perjanjian ini, masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual dapat mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual yang pasti.
Beberapa negara sering melakukan perjanjian dagang untuk memperoleh kepastian. Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang. Dengan perjanjian ini, masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual dapat mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual yang pasti.
7) Peningkatan promosi dagang di luar negeri
Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Selain itu, pemerintah maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dapat
membentuk lembaga yang menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar
negeri. Misalnya kantor-kantor pusat promosi dagang RDTL atau Timor-Leste Trade
Promotion Centre ( TLTPC ) yang mengusahakan agar produk-produk RDTL dikenal di
luar negeri.
8) Penyuluhan kepada pelaku ekonomi
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor. Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut.
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor. Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut.
Ekspor
Banyak orang atau lembaga yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan impor, dan orang atau lembaga yang melakukan impor disebut importir. Importir melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba. Kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. Harga yang lebih murah tersebut karena antara lain:
Banyak orang atau lembaga yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan impor, dan orang atau lembaga yang melakukan impor disebut importir. Importir melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba. Kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. Harga yang lebih murah tersebut karena antara lain:
Negara penghasil mempunyai sumber daya alam
yang lebih banyak,
Negara penghasil bisa memproduksi barang
dengan biaya yang lebih murah, dan
Negara penghasil bisa memproduksi barang
dengan jumlah yang lebih banyak.
Kegiatan impor mempunyai dampak positif dan
negatif terhadap perekonomian dan masyarakat. Untuk melindungi produsen di
dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah (kuota) impor. Selain
untuk melindungi produsen dalam negeri, pembatasan impor juga mempunyai dampak
yang lebih luas terhadap perekonomian suatu negara. Dampak positif pembatasan
impor tersebut secara umum sebagai berikut:
1. Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam
negeri.
2. Mengurangi keluarnya devisa ke luar
negeri.
3. Mengurangi ketergantungan terhadap
barang-barang impor.
4. Memperkuat posisi neraca pembayaran.
Topik 6:
Dampak IT
Dampak Positif
IT:
1) Mempererat persahabatan antarbangsa
Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.
Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.
2) Menambah kemakmuran negara
Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
3) Menambah kesempatan kerja
Dengan adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih menguntungkan.
Dengan adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih menguntungkan.
4) Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
5) Sumber pemasukan kas negara
Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
6) Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain.
Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain.
7) Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi
penduduk suatu negara
Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.
Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.
Dampak Negatif:
1) Adanya ketergantungan suatu negara terhadap
negara lain.
2) Adanya persaingan yang tidak sehat dalam
perdagangan internasional.
3) Banyak industri kecil yang kurang mampu
bersaing menjadi gulung tikar.
4) Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru
konsumsi negara yang lebih maju.
5) Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat
untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif.
6) Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang
lebih maju.
TOTAL EKSPOR & IMPOR RDTL 2000-2009
TAHUN
|
NILAI EKSPOR
(000) $
|
NILAI IMPOR
(000) $
|
SURPLUS/DEFISIT
|
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
|
5
4,826
81,063
17,902
18,241
17,064
14,154,781
964,269
40,980,192
40,317,475
|
205
238
170
143
143
144
177,357,831
229
122
114
|
-200
-23,317.4
-88.37
-125,098
-124,759
-126,936
-163,203,050
-935,269
-81,019,808
-73,682,525
|
PARTNER
RDTL
USA
GERMANY
PORTUGAL
INDONESIA
AUSTRALIA
JAPANES
NORWAY
SINGAPORE
CANADA
KOREA
NEW ZELAND
MACAU
TAIWAN
NETHERLAND
SWIS
CINA
CHECH REPUBLIC
INDIAN
BELGIUM
SAMOA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar