KEBIJAKAN PEMERINTAH
DI BIDANG EKONOMI
A. Ilmu Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu
gabungan kata oikos-nomos. Oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos berarti
aturan. Oikonomia mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan
hidup dalam suatu rumah tangga.
Alasan-alasan dari belajar ekonomi membantu dalam hal-hal berikut.
1. Memperbaiki Cara Berpikir
Teknik berpikir dan metode-metode pemecahan masalah yang digunakan
manusia secara rasional bisa meningkatkan kemampuan berpikir dan mempermudah
dalam mengambil keputusan terutama dalam bidang ekonomi.
2. Memahami Perilaku Masyarakat
Dalam berinteraksi dengan individu lainnya di setiap kesempatan
menghasilkan pertukaran, baik barang, jasa maupun informasi. Dari interaksi
inilah kamu memahami perilaku masyarakat.
3. Memahami Masalah Global
Interaksi ekonomi suatu Negara banyak pula diwujudkan dalam
perdagangan internasional dan kerja sama ekonomi internasional. Tidak heran,
Negara Indonesia banyak menerima bantuan dari luar negeri, terutama saat
krisis.
4. Bersikap Lebih Demokratis
Sikap demokratis diwujudkan dengan menghargai pendapat, pendirian,
sikap politik, dan pilihan orang lain. Pada dasarnya setiap individu ingin
mewujudkan kepentingan pribadinya yang rasional dan hal ini haruslah dihargai.
B. Ekonomi Mikro dan
Ekonomi Makro
Ekonomi terapan menerangkan fakta-fakta ekonomi yang dikumpulkan
dalam teori ekonomi, baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro.
1. Ekonomi Teori
Ekonomi teori adalah ilmu ekonomi yang bertugas menghubungkan
peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lainnya, diselidiki, dianalisa,
kemudian dirumuskan ke dalam satu kesimpulan yang berbentuk hukum ekonomi.
Dalam mengemukakan suatu teori haruslah memakai pendekatan ilmiah,
yaitu dengan menggunakan metode ilmiah.
Metode ilmiah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi pertanyaan dan penetapan variable yang
relevan.
b. Asumsi, antara lain ceteris paribus.
c. Menentukan fomulasi hipotesa sebagai teori sementara
mengenai hubungan variable yang telah ditentukan.
d. Uji Hipotesa, harus memfokuskan pada variable yang
diteliti dan pada saat yang sama memperhatikan factor lain yang diasumsikan
konstan.
Metode analisis pengambilan keputusan dalam kasus ekonomi sebagai
berikut.
a. Metode deduktif, yaitu metode pengambilan keputusan
untuk hal-hal yang khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum.
b. Metode induktif, yaitu metode pengambilan keputusan
untuk hal-hal yang umum berdasarkan kesimpulan yang bersifat khusus.
2. Membandingkan
Ekonomi Mikro dan Makro
Dilhat dari metode analisis, ekonomi mikro biasanya menganggap
produksi total dan tingkat harga umum dalam perekonomian merupakan suatu yang
tetap.
Dari segi kegunaannya, ekonomi mikro bermanfaat untuk pemilihan
factor-faktor penting yang relevan dalam persoalan ekonomi tertentu dan sebagai
dasar untuk peramalan bisnis bagi para manajer dalam pengambilan keputusan,
sedangkan ekonomi makro membahas isu-isu penting yang selalu dihadapi suatu
perekonomian.
Ekonomi makro tidak hanya menerangkan factor-faktor yang menentukan
tingkat kegiatan ekonomi Negara dan keadaan-keadaan yang menciptakan berbagai
masalah, serta langkah-langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi
masalah tersebut.
C. Masalah Utama
Perekonomian
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan
perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang
diproduksi masyarakat.
Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan
ekonomi. Teknologi produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi
bertambah dengan sangat baik.
Salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adlaah
pendapatan nasional. Bila pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan
tajam bisa diharapkan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
2. Ketidakstabilan
Perkembangan Ekonomi
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik turun dari satu period
eke periode lainnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi
perusahaan-perusahaan yang berada dalam perekonomian tersebut.
Bila suatu Negara menerapkan sistem ekonomi liberal yang sepenuhnya
diatur oleh mekanisme pasar, perkembangan ekonomi di Negara tersebut cenderung
labil. Para ahli ekonomi percaya bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya
diatur oleh mekanisme pasar/liberal perkembangan ekonomi memang labil.
3. Pengangguran
Factor utama penyebab pengangguran adalah kekurangan pengeluaran
agregat. Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang
terjadi lebih rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini
menyebabkan terjadinya pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga
disebabkan oleh karena pekerja mencari pekerjaan yang lebih baik, penggunaan
peralatan yang lebih modern.
Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan sosial
individu yang mengalaminya. Seorang yang menganggur tidak memiliki pendapat
sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya. Hal ini
bisa menjadi tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti
kejahatan danp encurian, bahkan pembunuhan.
4. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah
sebagai berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah
terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
5. Ketidakseimbangan
Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan
aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri
ke Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
D. Mengatasi Masalah
Perekonomian
1. Agenda Aman dan
Damai
Pelaksanaan Agenda Aman dan Damai sejak tahun 2006 telah dicapai
kemajuan yang lebih baik. Hal ini tercermin dari kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat yang secara umum makin kondusif.
2. Agenda Adil dan
Demokratis
3. Agenda
Kesejahteraan Rakyat
Membaiknya pertumbuhan sektor pertanian secara luas didukung oleh
terjaganya ketersediaan pangan nasional. Susektor peternakan sudah nampak pulih
setelah adanya berbagai penyakit hewan yang masih perlu diwaspadai.
Kondisi perekonomian yang membaik juga tidak dapat dilepaskan dari
peran infrastruktur turut mendukung kondisi perekonomian. Kegiatan pembangunan,
rehabilitasi, pemeliharaan serta subsidi operasi telah berhasil meningkatkan
aksesibilitas, kapasitas, kualitas, dan jangkauan pelayaran berbagai
infrastruktur mampu memberikan dukungan kepada berbagai sector perekonomian
seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan pembangunan daerah.
Berbagai program seperti ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan
ekonomi yang ada. Untuk itu perlu dilanjutkan secara konsisten dan
berkesinambungan.
E. Arah Kebijakan dan
Sasaran Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan meningkatkan
investasi dan ekspor serta mendorong indstri pengolahan. Peningkatan investasi
dan ekspor didorong dengan meningkatkan daya tarik inestasi baik di dalam
maupun di luar negeri; mengurangi hambatan prosedur perizinan, administrasi
perpajakan dan kepabeanan; meningkatkan kepastian hukum termasuk terhadap
peraturan-peraturan daerah yang menghambat serta meningkatkan diversifikasi
pasar ekspor dan mendorong komoditi nonmigas yang bernilai tambah tinggi.
1. Pertumbuhan
Ekonomi dan Kebutuhan Investasi
Pertumbuhan ekonomi didorong dengan meningkatkan investasi,
menjaga ekspor nonmigas, serta memberi stimulus fiscal dalam batas kemampuan
keuangan Negara untuk menggerakkan semua sector produksi, terutama industri dan
pertanian.
2. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi, tercermin dari kondisi neraca
pembayaran, moneter, dan keuangan Negara.
3. Pengangguran dan
Kemiskinan
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, stabilitas
ekonomi yang terjaga, serta berbagai kegiatan pembangunan yang diarahkan untuk
mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran, jumlah penduduk miskin dan
pengangguran terbuka menurun.
PENDAPATAN NASIONAL
DAN INFLASI
A. Pendapatan
Nasional
Pendapatan nasional negaranya, yaitu sebesar 40 juta pound (tahun
1665). Menurutnya pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup
(konsumsi) selama setahun.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP) yaitu seluruh
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang bersangkutan
diukur menurut harga pasar. Pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari
nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu
tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satu uang.
Konsep pendapatan nasional secara berturut-turut.
1. Produk Domestik
Bruto (Gross Domestic Product)
Produk domestic bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
Negara (domestik) selama 1 (satu) tahun. Termasuk juga hasil produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
Negara yang bersangkutan seperti barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya.
2. Produk Nasional
Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto ata PNB meliputi nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional) selama 1 tahun.
Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga Negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk
hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah Negara tersebut.
3. Produk Nasional
Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal.
4. Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung.
5. Pendapatan
Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan
suatu kegiatan apapun. Penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa
proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional
tahun yang lalu. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih
dahulu NNI harus dikurangi dengan :
a. Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayar oleh
setiap badan kepada pemerintah,
b. Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap
ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan
perluasan perusahaan, dan
c. Iuran pension, yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap
tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan masuk untuk dibayarkan kembali
setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pension). Termasuk iuran
jaminan sosial dan iuran asuransi.
6. Pendapatan yang
Dapat Dibelanjakan (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi.
B. Pendapatan per
Kapita
1. Arti Pendapatan
per Kapita dan Tingkat Pertumbuhan
Pendapatan rakyat Indonesia pertahun bisa diketahui dari besarnya
pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia. Inilah yang
dimaksud pendapatan per kapita atau pendapatan rata-rata rakyat Indonesia.
Pendapatan perkapita pada tahun tertentu adalah pendapatan
rata-rata penduduk yang bersangkutan. Pendapatan perkapita terhitung secara
berkala, biasanya per satu tahun.
2. Perkembangan
Pendapatan per Kapita
Manfaat perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu
Negara dengan Negara lain.
b. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu Negara
dengan Negara lainnya
c. Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku
pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil langkah di bidang ekonomi
d. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan
kesejahteraan masyarakat suatu Negara dai tahun ke tahun.
C. Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB)
1. Pengertian Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik didukung oleh
suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan
keputusan, danevaluasi hasil-hasil pembangunan.
PDRB merupakan jumlah bruto yang dihasilkan suatu daerah dalam satu
tahun tertentu. PDRB tidak seluruhnya menjadi pendapatan dari penduduk atau
pemilik factor produksi yang tinggal di daerah tersebut sebab ada sebagian
pendapatan yang diterima penduduk daerah lain.
D. Metode Penghitungan
Pendapatan Nasional
Biasanya orang hanya akan menghitung PDB atau GDP karena GNP dapat
diperoleh dengan menambahkan PDB atau GDP dengan net income from abroud. Untuk
menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode.
1. Pendekatan
Produksi
Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah
menjumlahkan produksi total masing-masing sector ekonomi. Atau, menjumlahkan
secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua sector ekonomi.
2. Pendekatan
Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang
diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal
yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal, dan laba.
3. Pendekatan
Pengeluaran
Berdasarkan metode ini, pendapatan nasional dapat dihitung dari
seluruh pengelauran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran
masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b. Pengeluaran konsumsi pemerintah, baik pusat maupun
daerah (G).
c. Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan
barang-barang dan alat-alat produksi tahan lama (I)
d. Ekspor barang dan jasa (X)
e. Impor barang dan jasa sebagai pengurang (M)
E. Produk Domestik
Bruto dengan Kemakmuran
Semakin tinggi produksi masyarakat, semakin tinggi pula pendapatan
nasional. Perbandingan antara tingkat pendapatan nasional dengan banyaknya
jumlah penduduk dan penerima pendapatan di kalangan penduduk menunjukkan
tingkat kemakmuran.
Untuk mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan
pertumbuhan ekonomi yang dinamis, yaitu suatau keadaan yang menggambarkan
peningkatanp roduk domestic bruto dari masyarakat suatu Negara.
F. Manfaat
Penghitungan Pendapatan Nasional
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai
tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan
perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat.
Jadi, pembangunan ekonomi adalah sarana untuk meningkatkan produksi
masyarakat sehingga dengan meningkatnya produksi akan semakin meningkatkan pula
pendapatan nasional.
G. Indeks Harga
Konsumen dan Inflasi
1. Indeks Harga
Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari
suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau
antarwaktu.
Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang
tergantung pada diagram timbangan IHK
b. Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan
yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
c. Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten
(UMK)
d. Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya
barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar.
2. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga
secara umum atau suatu proses meningatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu).
Tiga aspek penting dalam definisi inflasi, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang
berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi/actual pada waktu tertentu
turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan
kecenderungan yang meningkat.
b. Peningkatan harga tersebut berlangsung terus-menerus,
yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja.
c. Mencakup pengertian tingkat harga umum, yang berarti
tingkat harga yang meningkat bukan hanya pada satu waktu atau beberapa
komoditas saja.
Berdasarkan sumber timbulnya, inflasi dibedakan menjadi dua.
a. Inflasi yang berasal dari luar negeri, misalnya sebagai
akibat terjadinya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak
uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi
sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya
produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
a. Sebab-sebab Timbulnya Inflasi
1) Tarikan Pemerintaan (Demand Pull Inflation)
Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor
produksi meningkat.
2) Desakan Biaya (Cost Push Inflastion)
Biasanya pada batas demand inflation ada kecenderungan untuk
meningkatkan produksi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat, akan
tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan menurunnya omzet penjualan
sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun harga meningkat.
3) Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh
kombinasi (campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi
dorongan biaya.
4) Inflasi Impor atau Imported Inflation
Inflasi jenis ini terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri,
yaitu akibat danya perdagangan antarnegara.
b. Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang
terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka indeks harga adalah
perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda atau
pada periode yang sama dalam bentu persentase.
2. Cara Pengukuran laju Inflasi
a. GNP Deflator
GNP deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk
menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP.
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
c. Cara-cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang
moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral)
tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan
moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai
berikut.
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut.
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi
bertambah, sehingga akan menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat
buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang
tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai berikut.
a) invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang
mengurangi minat orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat
turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga
keuangan/perbankan untuk menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar