Indikator
Ekonomi
Kondisi perekonomian suatu negara cukup sulit untuk diketahui secara pasti dan
tepat karena adanya keterbatasan untuk mengumpulkan data. Untuk itu, diperlukan
suatu indicator- indicator yang akan mewakili kondisi perekonomian yang disebut
indicator ekonomi. Indikator ekonomi suatu negara merupakan hasil survei badan
statistik atau badan ekonomi, yang biasanya akan dikeluarkan per satu minggu
dalam bentuk forecast atau perkiraan. Indikator tersebut merupakan
factor penting dan merupakan bagian dari faktor fundamental ekonomi dalam suatu
Negara. Hal ini menunjukkan bagaimana kondisi perekonomian suatu Negara secara
keseluruhan. Adapun beberapa indicator ekonomi antara lain pertumbuhan ekonomi,
inflasi, nilai tukar, suku bunga, GDP (Gross Domestik Product).
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk
nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Pertumbuhan ekonomi ini
diukur dari pendapatan perkapita. Faktor ini menunjukkan seberapa baik taraf
hidup masyarakat yang diukur dengan output riil per orang/ pendapatan
perkapita. Dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi di suatu
Negara, berarti ada peningkatan taraf hidup masyarakat berdasarkan output riil
per orang/ pendapatan perkapita.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diketahui bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan indicator taraf hidup masyarakat. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat
pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara, perlu dilakukan survey mengenai data
seperti pendapatan perkapita. Oleh sebab itu, dengan melihat tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu Negara, kita dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat
kesejahteraan masyarakat secara umum.
Menurut bank dunia, tingkat pertumbuhan
ekonomi di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 6,3 %, kemudian meningkat pada
tahun 2008 menjadi 6,4 %. Namun pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi di
Indonesia akan menurun tajam menjadi 3,7 %. Tentu saja hal ini tak lepas dari
krisis global yang masih melanda dunia.
Menurut Wikipedia, inflasi merupakan suatu
proses meningkatnya harga-harga secara umum yang terjadi secara terus menerus.
Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai suatu mata uang local terhadap
mata uang asing secara terus menerus. Meningkatnya harga barang yang tinggi
belum tentu menunjukkan terjadinya inflasi. Perlu digaris bawahi bahwa inflasi
terjadi jika peningkatan harga barang berlangsung terus menerus dan saling
mempengaruhi. Sehingga, dengan melihat nilai inflasi, kita dapat mengetahui
tingkat kenaikkan barang dan seberapa besar penurunan nilai mata uang local
suatu Negara.
Inflasi dapat terjadi karena meningkatnya
permintaan akan suatu barang. Peningkatan
permintaan tersebut akan memicu kenaikan harga yang dapat terjadi secara terus
menerus. Inflasi yang tinggi, tentu saja akan menjadi suatu hal yang buruk bagi
masyarakat di suatu Negara. Hal ini juga dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi suatu
Negara karena dapat meningkat harga barang input. Bagi konsumen, tentu saja
inflasi yang tinggi sangat memberatkan. Menurut bank Indonesia, inflasi
Indonesia pada Januari 2009 sebesar 9,17 %. Artinya, pada bulan Januari 2009, kenaikkan
harga barang secara umum meningkat sekitar 0.0917 kali harga sebelumnya.
Nilai tukar mata uang merupakan harga mata
uang suatu Negara yang dinyatakan dalam mata uang Negara lain. Nilai tersebut tentu
saja akan mempengaruhi kegiatan ekonomi seperti ekspor dan impor. Tidak hanya
itu, nilai tukar mata uang juga berhubungan dengan inflasi. Apabila nilai tukar
mata uang suatu Negara menguat, dapat mempengaruhi dan menurunkan atau
memperlambat tingkat inflasi terhadap barang-barang impor. Hal tersebut
dikarenakan penguatan nilai tukar mata uang local menyebabkan harga barang
impor menjadi lebih murah di pasar domestic. Tetapi bila nilai tukar mata uang
local terhadap mata uang asing melemah, maka harga barang impor di pasar
domestic akan menjadi lebih mahal. Hal tersebut tentu saja akan memicu
terjadinya inflasi. Contohnya, ketika tahun 1998 kondisi ekonomi yang buruk
menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap US$ melemah. Hal tersebut menyebabkan
harga barang impor yang dijual di pasar domestic Indonesia menjadi lebih mahal
sehingga memicu inflasi
Dari tanggal 1 Februari hingga 12 Februari
2009, pergerakkan nilai berada pada kisaran Rp. 11.641- Rp. 11.807 atau
melemah.
Suku bunga dapat diartikan sebagai tingkat
biaya pendanaan di satu sisi dan merupakan tingkat hasil yang diharapkan di
sisi lain. Suku bunga ini sangat mempengaruhi banyak hal, seperti halnya
keputusan investasi. Kebijakan suku bunga merupakan kebijakan moneter yang
dilakukan pemerintah dalam mengendalikan system ekonomi suatu Negara, misalnya
untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar.
Inflasi merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi
peningkatan suku bunga. Suku bunga yang tinggi tentu saja dapat mempengaruhi
besarnya biaya modal untuk investasi. Jadi, ketika suku bunga tinggi, umumnya
investasi yang dilakukan perusahaan akan berkurang yang dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi kondisi pasar modal.
Ketika suku bunga tinggi, maka return yang diharapkan investor
meningkat, sedangkan biaya modal sendiri juga meningkat. Hal ini dapat
menyebabkan pasar modal menjadi lesu. Orang banyak beralih ke tabungan yang
dinilai lebih menguntungkan. Dari penjelasan singkat tersebut, dengan melihat
suku bunga suatu negara, kita dapat mengetahui tingkat return yang dapat
ditawarkan suatu Negara dan juga tingkat biaya modalnya.
Saat ini, suku bunga bank di Indonesia
sebesar 8,25% atau turun 50 bps dari sebelumnya 8,75%. Penurunan suku bunga
tersebut tentu saja akan memberikan sedikit kontribusi positif bagi pasar modal
di Indonesia.
GDP atau Produk Domestik
Brutto (PDB) merupakan salah satu langkah untuk mengukur pendapatan nasional
dan output dalam suatu Negara dan menjadi salah satu indicator untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi suatu Negara. GDP bisa dibilang sebagai “godfather”
dari semua indicator ekonomi yang mencerminkan nilai pasar untuk semua barang
dan jasa yang diproduksi oleh suatu ekonomi dalam periode tertentu. GDP
dilrilis 3 bulan sekali atau per kuartal dan juga pertahun. Dengan membaca
laporan GDP, kita dapat mengetahui mengenai informasi-informasi lain tentang
indicator yang menjadi bagian dalam GDP. GDP dapat diukur dengan
rumus :
thanks ...
BalasHapus