Halaman

Jumat, 01 Maret 2013

INDIKATOR YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PEMIMPIN


INDIKATOR YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PEMIMPIN

 

Pemimpin adalah pengaruh bagi orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin haruslah mampu memberi keputusan yang tepat dalam kondisi apapun. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin haruslah mengutamakan khalayak orang banyak bukan sekedar condong pada kepentingan golongan atau bahkan kepentingan pribadi. Lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas juga harus menjadi prinsip bagi seorang pemimpin dalam menjalani kepemimpinanya. Selain itu, prinsip yang juga tidak kalah penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah mendahulukan untuk mencegah timbulnya keburukan dibandingkan mencari kebaikan.

Seorang pemimpin dituntut untuk menyelami semua potensi yang dimiliki untuk mampu memahami permasalahan dari segala aspek. Sebab keputusan yang akan diambil adalah berjangka panjang bahkan dampak baik dan buruknya telah mampu ia prediksikan. Selain itu, seorang pemimpin dituntut juga memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan masalah dengan baik dan membungkusnya agar tidak menjadi kekhawatiran bagi anggota yang dipimpinya.

Namun, dalam penerapannya, kemampuan seorang pemimpin untuk memberi keputusan dengan baik tidak hanya dipengaruhi oleh tuntutan dalam dirinya dengan segala potensi yang dimilikinya tapi juga ada beberapa factor eksternal yang juga akan mengganggu seorang pemimpin memberi keputusan yang tepat di saat yang tepat. Factor-faktor eksternal yang dimaksud diantarannya, situasi yang begitu dinamis dan kondisi psikologi objek yang akan menerima keputusan yang akan diambil. Disinlah kematangan berfikir dari seorang pemimpin dibutuhkan. Dalam hal ini, kematangan berfikir merupakan salah satu indicator dari seorang pemimpin.

Seorang pemimpin yang berkarakter harus memiliki indikator-indikator sebagai berikut:

1.Integritas
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan janji-janji Anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti Anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa Anda akan membawa mereka kepada tujuan yang Anda janjikan.

2.Optimisme
Tak ada orang yang mau menjadi pengikut Anda bila Anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat itu.

3. Menyukai perubahan

Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika Anda tidak berubah, Anda takkan berkembang.

4. Berani menghadapi resiko

Kebanyakan orang menghindari resiko. Padahal, kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita harus siap menghadapi resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Para pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik.

5.Ulet
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, “Jika Anda gagal di langkah pertama, menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain.” Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.

6.Katalistis
Pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan para pengikut.

7. Berdedikasi dan komit

Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan.

8. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan usaha untuk memperbaikinya.

9. Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus.

10. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.

11. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.

12. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya.

13. Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.

14. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas.

Pemimpin harus bertindak pada masalah yang dihadapinya dimana tindakan tersebut harus melalui beberapa langkah. Contohnya seorang pemimpin dalam bertindak harus mengkroscek semua informasi yang hadir ketelinganya. Selanjutnya melakukan pendekatan diri kepada Allah Sang Pencipta untuk memohon kekuatan untuk dapat memutuskan dengan benar sehingga dengan langkah ini, kita tidak mengandalkan kekuatan diri kita untuk memutuskannya sendiri. Seorang pemimpin yang berkarakter juga harus mengkonsultasikan suatu keputusan yang telah diambil kebeberapa orang yang dipercaya untuk dilakukan musyawarah jika itu masih memungkinkan. Sebab, bisa saja kita masih belum menyeluruh memehami permasalahan yang ternyata orang lain mampu memikirkannya. Langkah ketiga ini lebih dikenal dengan musyawarah.

Dengan ketiga langkah ini factor eksternal, yaitu situasi yang begitu dinamis dapat ditangani. Untuk faktir eksternal yang kedua, yaitu psikologi objek yang akan menerima keputusan dapat dilakukan dengan kepandaian komnunikasi. Dengan melampaui langkah-langkah tersebut sudah menjadi indikasi bahwa pemimpin telah berfikir matang untuk memutuskan sesuatu masalah. Kematngan ini sangat dibutuhkan sebagai softskill dari seorang pemimpin yang telah dewasa.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar