Pemimpin adalah pengaruh bagi orang yang
dipimpinnya. Seorang pemimpin haruslah mampu memberi keputusan yang tepat dalam
kondisi apapun. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin haruslah
mengutamakan khalayak orang banyak bukan sekedar condong pada kepentingan
golongan atau bahkan kepentingan pribadi. Lebih
mementingkan kualitas daripada kuantitas juga harus menjadi prinsip bagi
seorang pemimpin dalam menjalani kepemimpinanya. Selain itu, prinsip yang juga
tidak kalah penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
mendahulukan untuk mencegah timbulnya keburukan dibandingkan mencari kebaikan.
Seorang pemimpin dituntut
untuk menyelami semua potensi yang dimiliki untuk mampu memahami permasalahan
dari segala aspek. Sebab keputusan yang akan diambil adalah berjangka panjang
bahkan dampak baik dan buruknya telah mampu ia prediksikan. Selain itu, seorang
pemimpin dituntut juga memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan masalah
dengan baik dan membungkusnya agar tidak menjadi kekhawatiran bagi anggota yang
dipimpinya.
Namun, dalam
penerapannya, kemampuan seorang pemimpin untuk memberi keputusan dengan baik tidak
hanya dipengaruhi oleh tuntutan dalam dirinya dengan segala potensi yang
dimilikinya tapi juga ada beberapa factor eksternal yang juga akan mengganggu
seorang pemimpin memberi keputusan yang tepat di saat yang tepat. Factor-faktor
eksternal yang dimaksud diantarannya, situasi yang begitu dinamis dan kondisi
psikologi objek yang akan menerima keputusan yang akan diambil. Disinlah
kematangan berfikir dari seorang pemimpin dibutuhkan. Dalam hal ini, kematangan
berfikir merupakan salah satu indicator dari seorang pemimpin.
Seorang pemimpin yang
berkarakter harus memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
1.Integritas
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan janji-janji Anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti Anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa Anda akan membawa mereka kepada tujuan yang Anda janjikan.
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan janji-janji Anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti Anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa Anda akan membawa mereka kepada tujuan yang Anda janjikan.
2.Optimisme
Tak ada orang yang mau menjadi pengikut Anda bila Anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat itu.
Tak ada orang yang mau menjadi pengikut Anda bila Anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat itu.
3. Menyukai perubahan
Pemimpin
adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka
bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk
tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik
perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika Anda tidak
berubah, Anda takkan berkembang.
4. Berani menghadapi resiko
Kebanyakan
orang menghindari resiko. Padahal, kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru,
kita harus siap menghadapi resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah
bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Para pemimpin menghitung resiko
dan keuntungan yang ada di balik resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada
pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik.
5.Ulet
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, “Jika Anda gagal di langkah pertama, menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain.” Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, “Jika Anda gagal di langkah pertama, menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain.” Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.
6.Katalistis
Pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan para pengikut.
Pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan para pengikut.
7. Berdedikasi dan komit
Para pengikut menginginkan seseorang yang
lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut
akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka
melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan.
8. Jujur terhadap diri
sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan usaha
untuk memperbaikinya.
9. Pemimipin harusnya
berempati terhadap bawahannya secara tulus.
10. Memiliki rasa ingin
tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan
umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat
kepada pemimpinnya.
11. Bersikap transparan
dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi
kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
12. Memiliki kecerdasan,
cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam
jabatannya.
13. Memiliki rasa
kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa
tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
14. Memiliki kemampuan
berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif, percaya diri,
inovatif dan mobilitas.
Pemimpin harus bertindak
pada masalah yang dihadapinya dimana tindakan tersebut harus melalui beberapa
langkah. Contohnya seorang pemimpin dalam bertindak harus mengkroscek
semua informasi yang hadir ketelinganya. Selanjutnya melakukan
pendekatan diri kepada Allah Sang Pencipta untuk memohon kekuatan untuk dapat
memutuskan dengan benar sehingga dengan langkah ini, kita tidak mengandalkan
kekuatan diri kita untuk memutuskannya sendiri. Seorang pemimpin yang
berkarakter juga harus mengkonsultasikan suatu keputusan yang telah diambil
kebeberapa orang yang dipercaya untuk dilakukan musyawarah jika itu masih
memungkinkan. Sebab, bisa saja kita masih belum menyeluruh memehami
permasalahan yang ternyata orang lain mampu memikirkannya. Langkah ketiga ini
lebih dikenal dengan musyawarah.
Dengan
ketiga langkah ini factor eksternal, yaitu situasi yang begitu dinamis dapat
ditangani. Untuk faktir eksternal yang kedua, yaitu psikologi objek yang akan
menerima keputusan dapat dilakukan dengan kepandaian komnunikasi. Dengan
melampaui langkah-langkah tersebut sudah menjadi indikasi bahwa pemimpin telah
berfikir matang untuk memutuskan sesuatu masalah. Kematngan ini sangat
dibutuhkan sebagai softskill dari seorang pemimpin yang telah dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar