Pertanyaan :
- Hubungkan antara Value of firm (VOF), Financing, investment & dividen Policy
- Menurut saudara/I apa saja yang menjadi Determinant of investment & Financing dalam pola pikir keuangan?
- Mengapa merger? Beri contohnya
- Jika utang dan saham tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan aktiva tetap, bagamana cara memenuhinya
- Pasar keuangan, apa fungsi dan perannya bagi perusahaan ?
- IPO, jelaskan manfaat IPO bagi perusahaan ?
- PT. AU pada tahun 2012 membayar dividen sebesar Rp 30.240 juta. Laba bersih yang diperoleh Rp 92.776.442 juta. Sampai akhir tahun tsb jumlah saham beredar 378 juta saham. Harga penutupan saham PT AU Rp 1.450 Berapakah besarnya persentase RE/EAT
- Jika suku bunga sbi=5%, sedangkan rata-rata imbal hasil pasar =10%, Beta saham-KU=1,5, berapa harga tafsir dari (cost of equity) saham-KU?
- Jika TA=$400000, Bond=&200000, siasnya adlh equity, biaya bunga per tahun (before Tax)=20%, dimana tax=50% sementara ke=spt no=7, hitung WACC
10. Jika ternyata IRR dari no
9= 15%, pakah ada nilai tambah (EVA)
Jawab :
- Hubungan antara Value of firm (VOF), Financiing, investment & dividen Policy
Tujuan perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan dengan hati-hati dan tepat
mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan
keuangan lainnya yang nantinya berdampak terhadap nilai perusahaan Keputusan
keuangan yang harus dipertimbangkan dengan matang adalah keputusan investasi,
keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.
Implementasi keputusan investasi
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana perusahaan yang berasal dari
sumber pendanaan internal (internal financing) dan sumber pendanaan eksternal
(external financing). Keputusan pendanaan berkaitan dengan penentuan
struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Dalam perspektif manajerial, inti
dari fungsi pendanaan adalah bagaimana perusahaan menentukan sumber dana yang
optimal untuk mendanai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat
memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Sedangkan
kebijakan dividen berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar laba yang
diperoleh perusahaan akan didistribusikan kepada pemegang saham.
Selanjutnya, pengaruh inevstasi,
keputusan dan pendanaan terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa
keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Keputusan investasi juga terbukti berpengaruh tidak langsung
terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan keputusan pendanaan.
Namun demikian kebijakan dividen tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan.
Hubungan struktur kepemilikan
manajerial dan nilai perusahaan merupakan hubungan non-monotonik. Hubungan
non-monotonik antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan disebabkan
adanya insentif yang dimiliki oleh manajer dan mereka cenderung berusaha untuk
melakukan penyejajaran kepentingan dengan outside owners dengan cara
meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan yang berasal dari
investasi meningkat.
Manajemen akan semakin hati-hati
dalam memperoleh pinjaman, sebab jumlah utang yang semakin meningkat akan
menimbulkan financial distress. Terjadinya financial distress akan
mengakibatkan nilai perusahaan akan mengalami penurunan sehingga mengurangi
kemakmuran pemilik. Dalam hal ini, dengan menetapkan jumlah utang dan investasi
tetap konstan, kenaikan dalam penerbitan ekuitas akan selalu mengarahkan pada
dividen yang lebih besar. Dividen yang lebih besar selanjutnya akan menambah
beban pajak pribadi. Oleh karena itu akan cukup beralasan apabila perusahaan
berusaha untuk menekan penerbitan ekuitas baru Disamping itu, biaya pada
umumnya lebih kecil jika perusahaan menerbitkan utang dibandingkan menerbitkan
saham baru
2. Yang menjadi Determinant of
investment & Financing dalam pola pikir keuangan adalah sebagai berikut :
- a. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor.
- b. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan
- c. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya
- d. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.
- e. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.
3. Alasan melakukan merger adalah :
a. Keuntungan
Melalui merger akan terjadi
pengurangan beberapa komponen biaya produksi. Misalnya biaya pemrosesan output,
biaya transaksi, biaya iklan, pemanfaatan informasi bersama dan administrasi.
Perusahaan yang melakukan merger dapat menggunakan pelayanan bersama seperti
jasa asuransi, bank, dan sebagainya.
b.
Mengurangi risiko di dalam persaingan.
Para pesaing menghadapi situasi yang
tidak pasti sehingga terjadi persaingan yang sangat ketat. Pengurangan risiko
terkait pula upaya untuk penyelamatan bisnis yang sedang dijalankan. Perusahaan
lemah sering kesulitan menembus pasar sehingga terancam bangkrut. Agar mampu
mempertahankan eksistensinya di dalam pasar perusahaan memerlukan dukungan.
c.
Untuk meningkatkan pertumbuhan
Perusahaan yang tergabung yentu
mengharapkan kinerja perusahaan semakin membaik.Keuntungan meningkat dan
diinvestasikan kembali untuk perluasan perusahaan untuk peningkatan pertumbuhan
perusahaan.
d.
Mendominasi Pasar
Perusahaan – perusahaan yang besar
tentu menguasai pasar. Dengan merger konsentrasi perusahaan meningkat sehingga
perusahaan menjadi semakin dominan.
e.
Integrasi Vertikal dan Integrasi Horisontal
Integrasi Vertikal adalah
penggabungan 2 perusahaan atau lebih yang memiliki hubungan produksi yang berkelanjutan.
Integrasi ini dapat bersifat hulu (up stream) dan hilir (down
stream). Integrasi horisontal adalah gabungan 2 perusahaan atau
lebih menghasilkan produk yang sama pada tingkat produk yang
sama. Diversifikasi konglimerat pada dasarnya perusahaan menyebar
risiko dalam kegiatan bisnis yang dilakukannya. Dengan mengakuisisi resiko
perusahaan menyebar ke perusahaan lain.
Contoh :
Bank Mandiri yang merupakan hasil
merger antara 4 bank pemerintah yaitu: Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Paling tidak ada 3 alasan penting
yang mendasari mengapa Bank tersebut perlu melakukan merger, yaitu :
- Untuk menciptakan sinergi, khususnya yang berkaitan dengan memperkuat asset, modal dan jaringan pemasaran yang telah ada
- Untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi kerja bank
- Meningkatkan peran manajerian bagi bank hasil merger.
Bank yang telah melakukan merger
tersebut dengan sendirinya memiliki jumlah asset dan modal yang semakin besar.
Contoh, total asetnya pada saat akan di mergerdiperkirakan mencapai lebih dari
Rp. 90 triliun dan modal sendiri mencapai sekitar Rp. 9 triliun. Disamping
menambah asset dan modal, maka secara otomatis akan menambah jumlah nasabah
yang dilayaninya, serta jumlah kantor cabang dari hasil merger
bank tersebut juga semakin meningkat.
Dengan adanya merger bank tersebut,
juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi melalui pengurangan berbagai
aktifitas yang sama yang ada dalam bank. Sebagai konsekuensinya, harus ada yang
direlakan, yaitu adanya perampingan karyawan dalam berbagai tingkatan
(level/posisi/jabatan). Bank Mandiri, diperkirakan sekitar ribuan karyawan
dengan terpaksa dan berat hati dirumahkan atau memperoleh kesempatan pensiun
lebih cepat.
4.
Jika utang dan saham tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan aktiva tetap, maka
dapat dilakukan dengan cara melalui Sumber intern atau sumber dana yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang terdiri dari :
a.
Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang
di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden dibayarkan.
Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau surplus
yang diperoleh (earned surplus).
b.
Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah
suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang di estimasi.
Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
5. Fungsi Pasar keuangan
bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
- Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana
dengan cara menjual saham ke pasar keuangan. Saham-saham ini akan dibeli oleh
masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
- Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu,
saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan
perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan
saham melalui pasar keuangan dapat dianggap sebagai sarana pemerataan
pendapatan.
- Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang
diperoleh dari pasar keuangan, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
- Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar keuangan dapat
mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada
terciptanya lapangan kerja baru.
Peranan pasar keuangan bagi
perusahaan adalah sebagai berikut :
Pasar keuangan mempunyai peranan
baik bagi pihak emiten (perusahaan penerbit surat berharga) maupun bagi pihak
investor (perusahaan yang membeli surat berharga), peranannya antara lain
sebagai berikut :
- Bagi emiten :Sebagai sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi.
- Bagi investor:Sebagai alternatif untuk berinvestasi.
Sedangakan secara umum peranan pasar
modal dapat dikatakan sebagai alternatif untuk mempertemukan pihak yang
kelebihan dana dengan yang kekurangan dana.
6. Manfaat IPO bagi perusahaan
adalah sebagai berikut :
- Kemudahan menambah modal di masa mendatang, karena perusahaannya telahdikenal publik
- Meningkatakan likuiditas bagi pemegang saham
- Nilai pasar perusahaan akan diketahui publik
7. Diket : D = Rp. 30.240
juta
NI = Rp. 92.776.442 juta
Saham beredar = 378 juta
Harga penutupan = Rp. 1.450
Dit : RE / EAT
Jawab :
RE
= NI – D
= Rp.
92.776.442 juta – Rp. 30.240 juta
=
Rp. 92.746.202 juta
Jika i= 20 %, t = 50 %, maka :
EBIT
= 92.776.442 juta
i (20%)
= 18.555.288,4
EBT
= 74.221.153,6
t
(50%)
= 37.110.576,8
EAT
= 37.110.576,8 juta
8. Diket : SBI = 5 %
Imbal hasil pasar =
10 %
ß KU = 1.5
Dit : Harga tafsir pasar sahamKU…?
Jawab :
D = 30.240 juta
378 juta
= 80
r = rf + ß (rm-rf)
= 5 % + 1.5 (10% – 5%)
= 5 % + 0.075
= 0.125 = 12.5 %
P = D = 80
= 640
R 0.125
Jadi, harga tafsir dari (cost of
equity) saham-KU adalah Rp. 640
9. Diket : TA =
$400.000
Bond = $ 200.000
Equity = $200.000
i= 20%
t= 50%
Dit
: WACC =…….?
Jawab :
Biaya hutang setelah pajak :
Kd = 20% (1-50%) = 0.1 = 10%
Biaya saham :
Kps = D =
____80__ __
P – F
1.450 – 640
= 80 = 0.098
810
= 9.8%
WACC = (0.5 X 0.1) + (0.5 X 0.098)
= 0.05 + 0.049
= 0.099
= 9.9 %
10. Jika ternyata IRR dari no 9
= 15%, maka ada nilai tambah (EVA) sebesar 5.1% (15%-9.9%), karena IRR lebih
besar dari WACC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar